Jepang Gaet Rusia Terkait Perikanan meski Mengecam Invasi ke Ukraina

Desy Setyowati
24 April 2022, 12:08
jepang, rusia, ukraina, perikanan,
Pexels/Nothing Ahead
Ilustrasi daging ikan salmon

"Jepang melarang ekspor peralatan kilang minyak tujuan Rusia dan barang keperluan umum tujuan Belarusia yang dapat digunakan oleh militernya," kata Kementerian Keuangan Jepang dikutip dari Channel News Asia.

Pemerintah Negeri Matahari Terbit itu juga membekukan aset bagi 32 pejabat Rusia dan Belarusia. Pejabat ini termasuk wakil kepala staf untuk pemerintahan Presiden Vladimir Putin, wakil ketua parlemen negara bagian, kepala Republik Chechnya, dan pejabat perusahaan yang dekat dengan pemerintahan Putin, seperti Wagner, Volga Group, dan Transneft.

Jepang pun melarang ekspor mobil mewah dan barang-barang lainnya ke Rusia. Langkah ini bertujuan untuk menambah tekanan pada negara yang dipimpin Vladimir Putin itu secara finansial.

Keputusan diambil setelah rapat Kabinet Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, bulan lalu (29/3). "Kami akan bekerja dengan komunitas internasional, termasuk negara-negara G7, untuk menerapkan sanksi keras," kata Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Koichi Hagiuda,  dikutip dari Kyodo News.

Selain itu, Jepang akan melarang impor batu bara Rusia. “Dengan secara bertahap mengurangi impor, kami akan menurunkan ketergantungan energi pada Rusia,” kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dikutip dari Financial Times, dua pekan lalu (8/4).

"Kami akan berfokus pada energi terbarukan dan tenaga nuklir untuk menggantikan pasokan yang hilang," tambah Fumio.

Jepang merupakan importir batu bara terbesar ketiga di dunia setelah India dan Cina. Sedangkan Rusia menjadi pemasok batu bara terbesar kedua untuk Jepang.

Hubungan energi dengan Rusia sedikit sensitif, karena beberapa kota terbesar Jepang sangat bergantung pada Rusia untuk energi. Hiroshima misalnya, mengimpor setengah pasokan gas dari Rusia. Sedangkan Tokyo sekitar 10%.

Selain itu, Jepang juga memiliki proyek gas alam cair  atau liquified natural gas (LNG) dan minyak di Sakhalin dan Arktik. Terkait proyek LNG di dua lokasi ini, Jepang menyatakan tidak akan menarik komitmennya.

Jepang mempertimbangkan mendiversifikasi ke energi lain, seperti surya dan angin. Salah satu pilihan diversifikasi energi yang mencuat adalah menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...