Serbu Istana Presiden Sri Lanka, Demonstran Bergembira di Kolam Renang

Tia Dwitiani Komalasari
10 Juli 2022, 16:51
Dinuka Liyanawatte Pengunjuk rasa mengikuti ritual merebus susu untuk menandai tahun baru Shinala dan Tamil selama aksi protes menentang Presiden Gotabaya Rajapaksa di depan sekretariat Presiden, ditengah krisis ekonomi negara di Kolombo, Sri Lanka, Kami
ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte/RWA/dj
Dinuka Liyanawatte Pengunjuk rasa mengikuti ritual merebus susu untuk menandai tahun baru Shinala dan Tamil selama aksi protes menentang Presiden Gotabaya Rajapaksa di depan sekretariat Presiden, ditengah krisis ekonomi negara di Kolombo, Sri Lanka, Kamis (14/4/2022).

Tangga utama di rumah tersebut sudah rusak. Sebuah vas pecah tergeletak di sebelahnya. Kumara mengatakan bahwa dia ingin Rajapaksa menepati janjinya untuk mundur pada Rabu.

"Jika dia tidak pergi, saya akan terus datang ke sini dan saya akan terus tidur di sini sampai dia pergi," katanya.

Kondisi serupa juga terjadi di kediaman Perdana Menteri Sri lanka, Ranil Wickremesinghe. Dalam sebuah laporan, warga menyalakan api di dalam rumah tersebut.

Baik Rajapaksa maupun Wickremesinghe tidak berada di tempat tinggal mereka ketika gedung-gedung itu diserang. Dua sumber kementerian pertahanan Sri Lanka mengatakan pada Reuters bahwa Rajapaksa telah pergi pada Jumat (8/7) sebagai tindakan pencegahan keamanan menjelang demonstrasi akhir pekan yang direncanakan.

 Presiden dan Perdana Menteri Mundur

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, akhirnya menyatakan mundur pasca kejadian tersebut. Namun demikian, pernyataan tersebut belum dikatakan langsung oleh Rajapaksa.

Pengumuman mundur dikatakan oleh ketua parlemen, Mahinda Yapa Abeywardena, pada siaran video, Sabtu (9/7). Abeywardina mengatakan bahwa Rajapaksa telah memberitahukan pada dirinya akan mundur dari jabatannya pada Rabu (13/7).

"Keputusan untuk mundur pada 13 Juli diambil untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai. Oleh karena itu, saya meminta masyarakat untuk menghormati hukum dan menjaga perdamaian, " kata Abeywardena.

Selain Rajapaksa, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga menyatakan bahwa dia bersedia mengundurkan diri untuk memberi jalan bagi pemerintahan semua partai.

Sri Lanka sedang berjuang di bawah kekurangan devisa yang membatasi impor bahan bakar, makanan dan obat-obatan. Kondisi itu menjerumuskannya ke dalam krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan pada tahun 1948. Inflasi Sri Lanka mencapai rekor 54,6% dan diperkirakan akan mencapai 70% dalam beberapa bulan mendatang.

Berdasarkan data Departemen Sensus dan Statistik Sri Lanka, negara ini mengalami inflasi 18,8% pada Maret 2022 dibanding Maret tahun sebelumnya (year on year/yoy). Angka tersebut lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 15,1% (YoY). Inflasi Sri Lanka menunjukkan tren kenaikan mulai Oktober 2021 seiring naiknya harga minyak seperti terlihat pada grafik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...