Negara Liga Arab Kaya Minyak Mau Gabung BRICS, Lawan Dominasi Amerika

Muhamad Fajar Riyandanu
3 Mei 2023, 21:50
Negara Arab ingin gabung BRICS
ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marceli
Presiden Brazil Jair Bolsonaro, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, berpose untuk foto bersama saat mereka tiba untuk KTT BRICS di Brasilia, Brazil, Kamis (14/11/2019).

Kekuatan Baru BRICS

Hasil analisis Bloomberg menyatakan negara-negara G7 dan BRICS masing-masing berkontribusi seimbang terhadap pertumbuhan ekonomi global pada 2020. Kinerja blok G7 baru-baru ini menurun. Pada tahun 2028, G7 diproyeksikan hanya berkontribusi terhadap 27,8% dari ekonomi global. Sementara BRICS merangsek menjadi 35%.

Wakil Ketua Duma Negara Rusia, Alexander Babakov, mengungkapkan bahwa BRICS sedang bekerja untuk mengembangkan mata uang baru yang akan dipresentasikan pada pertemuan puncak organisasi mendatang. Duma adalah lembaga legislatif majelis yang menjadi bagian dari Majelis Federal Rusia yang berbasis di Moskow.

Negara-negara anggota BRICS menyumbang lebih dari 40% populasi global dan sekitar seperempat dari PDB global. Ketertarikan dari negara-negara ‘Global South’ untuk bergabung dengan BRICS datang pada saat semakin banyak pemerintah negara yang menjauh dari dolar AS.

Greenback menjadi lebih tidak dapat diandalkan untuk ekonomi dolar karena kenaikan suku bunga yang diatur oleh Federal Reserve AS (FED). Selain itu juga terjadi kemerosotan bank terhadap dolar melalui sanksi keuangan.

Selain itu, barat – terutama Eropa – sedang menghadapi krisis energi yang meningkat akibat sanksi yang menargetkan pasar energi Rusia karena invasi ke Ukraina dan sabotase AS terhadap pipa Nordstream.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...