Struktur DPP Demokrat 2020-2025, Bagaimana Kansnya di Pemilu 2024?

Image title
16 April 2020, 12:50
Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) beradu siku saat mendapat ucapan selamat dari kader pada Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklam
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) beradu siku saat mendapat ucapan selamat dari kader pada Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

- Chairul Yaqin Hidayat

- Edwin Jannerli Tandjung

- Bramantyo Suwondo, M.M.IR.

- Indyastari Wikan, ST., MT.Ars.

- Lokot Nasution

Direktur Eksekutif: Sigit Raditya, MIS, MA

Kepala Departemen:

Departemen Luar Negeri dan Keamanan Nasional : Didi Irawadi Syamsuddin, SH, LL.M (DPR RI Komisi XI)

Departemen Politik dan Pemerintahan: Umar Arsal, S.Sos  (DPR RI 2 Periode 2009 – 2019)

Departemen Hukum dan HAM: Dr. Didik Mukrianto, SH, MH (DPR RI Komisi III)

Departemen Pertanian, Kehutanan dan Kemaritiman: Muslim, SHi, MM (DPR RI Komisi IV)

Departemen Infrstruktur dan Perhubungan: Dr. Michael Wattimena, SE, MM (DPR RI 2 Periode 2009-2019)

Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Investasi: Linda Megawati, SE, MSi. (DPR RI Komisi XI)

Departemen Energi, Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi: Rusda Mahmud (DPR RI Komisi VII)

Departemen Agama dan Sosial: Dr. H. RA.Munawar Fuad, Noeh, Mag. (Pengurus MUI Pusat 2015-2020)

Departemen Kesehatan dan Ketenagakerjaan: Hj. Aliyah Mustika Ilham, SE (DPR RI Komisi IX)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pariwisata dan Pemuda: Dede Yusuf ME, ST, MSi.Pol (DPR RI Komisi X)

Departemen Perekonomian Nasional: Sartono Hutomo SE, MM (DPR RI Komisi VII)

Kepala Badan

Badan Pemenangan Pemilu: Andi Arief (Staf Khusus Presiden 2009-2014)

Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan: Dr. Ir. H. Herman Khaeron, MSi (DPR RI Komisi VI)

Badan Penelitian dan Pengembangan: Herzaky Mahendra Putra, SSos, MM

Badan Komunikasi Strategis: Ossy Dermawan, BS, MSc

Badan Doktrin, Pendidikan dan Latihan: Yudha Pratomo Mahyudin, MSc, PhD

Badan Pembinaan Jaringan Konstituen: Zulfikar Hamonangan, SH (DPR RI Komisi VII)

Badan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat: H. Ali Mohamad Johan, SE (DPRD Prov. DKI Jakarta)

Badan Hukum dan Pengamanan Partai: MM Ardy Mbalembout, SH. MH, CLA

Kans Demokrat di Pemilu 2024

Melihat kepengurusan baru DPP Demokrat, Direktur Populi Center Usep S. Ahyar menilai kans partai berlambang mercy untuk mendapatkan peningkatan suara masih berat. Sebab, menurutnya, kepengurusan yang mayoritas diisi orang-orang muda mengandung jebakan.

“Anak muda memang bagus. Segar. Energi baru. Tapi yang saya lihat mereka belum punya banyak bukti untuk dipercaya pemilih,” kata Usep kepada Katadata.co.id, Kamis (16/4).

Usep menyontohkan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya yang menurutnya meskipun telah beberapa periode menjadi anggota DPR RI, tapi kinerjanya belum terlalu terlihat di masyarakat. Sementara, kata dia, ukuran kesuksesan anggota DPR bukan hanya selalu kembali terpilih tapi kebijakan yang berdampak.

Hal lain, kata Usep, adalah perubahan struktur kepengurusan menjadi lebih muda membutuhkan upaya mengubah persepsi masyarakat tentang Partai Demokrat. Selama ini, kata Usep, Partai Demokrat memiliki persepsi yang lekat dengan generasi tua dengan SBY sebagai tokoh sentral.

(Baca: Jejak Politik AHY, Putra SBY yang Bersiap Maju Pilpres 2024)

Dalam survei Populi setelah pemilu 2019, kata Usep, pemilih Partai Demokrat masih didominasi oleh loyalis SBY. Menurutnya, para pemilih itu yang selama ini menjaga partai pemenang pemilu 2009 ini tetap berada di parlemen di tengah gejolak di akhir periode kedua kepresidenan SBY.

“40-50% itu pemilih Demokrat loyalis Pak SBY dan dari generasi tua. Jangan sampai yang sudah ada justru ditinggal untuk mengejar yang belum pasti,” kata Usep.

Pemilih muda, kata Usep, memang diperkirakan meningkat signifikan pada pemilu 2024. Hampir separuh dari total pemilih, katanya. Namun, itu tak menjadi jaminan bisa dikapitalisasi sepenuhnya oleh Demokrat dan tak ada kepastian para pemilih muda tersebut memiliki pola pikir progresif yang menerima kepemimpinan muda.

Usep mencontohkan Partasi Solidaritas Indonesia (PSI) yang belum mampu masuk ke parlemen meskipun mencitrakan diri sebagai partai anak muda yang progresif. Mereka hanya meraih suara maksimal di kota, sementara di daerah tak berdaya melawan dominasi partai lama.   

“Maka, usaha Demokrat memang harus ekstra di pemilu depan dengan kepemimpinan muda ini. Membuktikan kinerja dan mengubah persepsi publik tentang kepemimpinan muda,” kata Usep.

Menurut Usep, Partai Demokrat akan bertaji jika bisa mengombinasikan popularitas SBY dengan sosok muda AHY. Meskipun harus berhati-hati pula agar AHY tak kehilangan identitas politik. Sebab, menurutnya, yang paling penting bagi seorang pemimpin partai adalah faktor ideosinkretik dan karakter.

“Kalau AHY hanya dikenal sebagai anak SBY, itu merugikan dia dan Demokrat. Apalagi kalau dia ingin jadi capres atau cawapres,” kata Usep.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...