Pemerintah Catat 1,65 Juta Pekerja Terkena PHK Akibat Pandemi Corona

Dimas Jarot Bayu
13 April 2020, 14:25
Ketua Gugus Tugas: 1,65 Juta Warga Terkena PHK Akibat Pandemi Corona.
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan Sebanyak 1,65 juta warga yang tidak bekerja akibat pandemi corona.

Terkait dengan warga di luar Jabodetabek yang tidak mendapatkan bansos, Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis untuk memberikan dukungan kepada mereka. Lebih lanjut, Doni menyebut Jokowi meminta sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ada di Malaysia diperhatikan.

"Sehingga mereka tidak kekurangan kebutuhan makanan," kata Doni.

Pandemi corona telah memukul sejumlah sektor usaha di Indonesia. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat sebanyak 5.047 buruh terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK.

(Baca: Jokowi Perintahkan Seluruh Bansos Corona Mulai Disalurkan Pekan Depan)

Data tersebut hingga 5 April yang disebabkan pandemi virus corona atau Covid-19. PHK tersebut dilakukan oleh 1.476 perusahaan atau industri. "Jumlah buruh di perusahaan tersebut sebanyak 53.465 orang dan sebanyak 5.047 terkena PHK," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar M Ade Afriandi, Rabu (8/4) dikutip dari Antara.

Ade mengatakan pihaknya telah menyampaikan verifikasi data perusahaan dan buruh yang terkena dampak pandemi corona kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja.

Dalam laporkan tersebut juga disebutkan sebanyak 34.365 pekerja di Jabar diliburkan dan 14.053 orang dirumahkan sejak pandemi corona. Ade mengatakan pekerja atau buruh yang dirumahkan akibat perusahaan mengalami tekanan keuangan.

"Kami mendorong agar tidak ada PHK. Pekerja yang dirumahkan masih mendapatkan upah, tetapi besarannya hasil kesepakatan perundingan perusahaan dan serikat pekerja," kata Ade.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...