AS Tak Ikut Pangkas Produksi, Harga Minyak WTI Anjlok di Bawah US$ 25

Image title
3 April 2020, 10:09
harga minyak, amerika serikat
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, pekerja migas. Harga minyak pada Jumat (3/4)

Sebelumnya, Trump telah berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin secara terpisah. Pembicaraan tersebut membahas kemungkinan pemotongan produksi minyak berkisar 10-15 juta barel per hari.

Pernyataan tersebut mampu mendongkrak harga minyak pada hari kemarin. Biarpun begitu, harga minyak telah jatuh hampir 60% dari awal 2020.

Hal itu dipicu pandemi virus corona dan perang harga antara Arab Saudi dan Rusia. Kedua negara sebelumnya memutuskan meningkatkan produksi minyak.

Padahal permintaan global tengah anjlok akibat virus corona. Sejumlah analis memproyeksi kelebihan pasokan minyak global mencapai 25 juta barel per hari.

Pemotongan produksi 10 juta barel per hari akan meringangkan kapasitas tangki untuk sementara waktu. "Penuhnya tangki akan membuat kehancuran di pasar minyak," kata Head of Analysis Rystad Per Magnus Nysveen.

(Baca: Harga Minyak Indonesia Maret Anjlok Hampir 40% Tertekan Krisis Corona)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...