Luhut Sebut 30 Investor Berminat Garap Ibu Kota Baru

Desy Setyowati
26 Februari 2020, 14:17
Luhut Sebut 30 Investor Berminat Garap Ibu Kota Baru
Dokumentasi Sekretariat Kabinet
Ilustrasi, Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed. Luhut menyebut kesepakatan yang ditandatangani antara Indonesia dan Uni Emirat Arab dari kunjungan Presiden Jokowi pada 11-13 Januari 2020 merupakan yang terbesar dan tercepat sepanjang sejarah Indonesia.

Karena itu, ibu kota baru akan didesain sebagai kota ramah lingkungan dan pintar dengan mengadopsi teknologi tinggi, seperti clean energy dan kendaraan listrik.

Berdasarkan data Kemenko Kemaritiman dan Investasi, pemerintah membuat pooling fund yang diminati banyak investor. Tiga institusi internasional tertarik dengan pooling fund berupa Sovereign Wealth Fund.

Lalu, bilateral fund diminati satu negara dan sekuritas menarik atensi lima perusahaan. Kemudian, satu perusahaan asuransi interes dengan pooling fund bidang asuransi.

(Baca: Selain UEA, Ini Investor yang Tertarik Tanam Modal di Ibu Kota Baru)

Namun, hingga saat ini Luhut belum menyebutkan secara gamblang nama perusahaan, negara dan investor yang dimaksud.

Yang pasti, nantinya kawasan hiburan, pendidikan, riset dan pengembangan hingga kesehatan dan pusat keuangan akan jadi garapan swasta. "Pusat pemerintahan nantinya akan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," katanya.

(Baca: Draf RUU Omnibus Law Ibu Kota Negara Rampung, Hanya Ada 30 Pasal)

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...