Supreme Energy Mulai Operasikan Pembangkit Panas Bumi Muara Laboh

Image title
16 Desember 2019, 08:26
pembangkit listrik panas bumi muara laboh, supreme energy
ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Ilustrasi, area sumur panas bumi. Supreme Energy resmi mengoperasikan pembangkit listrik Muara Laboh berkapasitas 85 Megawatt (MW).

Supreme Energy memulai studi pendahuluan dalam proyek pengembangan PLTP Muara Laboh pada 2008. Kemudian, Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) atau Power Purchase Agreement (PPA) ditandatangani pada 2012, dan dilanjutkan dengan kegiatan eksplorasi. Total investasi untuk pengembangan tahap-1 ini mencapai US$ 580 juta.

Di sisi lain, Supreme Energy juga dalam tahap pembicaraan dengan PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pengembangan Muara Laboh Tahap-2 berkapasitas 65 MW. Pengembangan itu membutuhkan investasi US$ 400 juta dan akan segera dimulai setelah negoisasi PPA selesai.

Selain Muara Laboh, Supreme Energy membangun Proyek PLTP Rantau Dedap berkapasitas 90 MW di Sumatera Selatan. Proyek tersebut dijadwalkan selesai pada akhir tahun depan dengan nilai investasi sekitar US$ 700 juta.

Perusahaan juga mempersiapkan program eksplorasi untuk Wilayah Kerja Panas bumi Gunung Rajabasa yang berlokasi di Wilayah Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Kegiatan eksplorasi akan dimulai segera setelah negoisasi perpanjangan PPA dengan PLN selesai.

(Baca: Harga Kurang Menarik, Tiga Wilayah Kerja Panas Bumi Tak Laku Dilelang)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...