Budi Waseso Sebut Beras Bulog yang Dibuang Bisa Lebih dari 20 Ribu Ton

Rizky Alika
3 Desember 2019, 10:46
Ilustrasi, pekerja mengemas beras ke dalam karung di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (11/11/2019). Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan beras Bulog yang akan dibuang bisa lebih dari 20 juta ton
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi, pekerja mengemas beras ke dalam karung di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (11/11/2019). Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan beras Bulog yang akan dibuang bisa lebih dari 20 juta ton

Pria yang akrab disapa Buwas tersebut mengatakan beras disposal stock tersebut akan sulit disalurkan bila Bulog tidak diberikan mandat penugasan dari pemerintah. Oleh karena itu, ia berharap akan ada perubahan regulasi terkait porsi penugasan oleh Bulog.

"Ini perlu lagi diatur berapa persen penugasan yang wajib untuk Bulog, dengan kompensasinya harus dibantu pemerintah," ujar dia. 

Adapun, Bulog saat ini sulit menyalurkan beras ke masyarakat. Padahal, Bulog menargetkan penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tahun ini sebesar 700 ribu ton.

Namun realisasinya baru mencapai 85 ribu ton. Hal tersebut dikarenakan Bulog harus bersaing dengan produsen beras lainnya dalam program BPNT.

Sedangkan, beras Bulog untuk program beras sejahtera (rastra) hingga 27 November 2019 baru disalurkan sebesar 351,84 ribu ton. Kemudian, program rastra diganti menjadi program BPNT.

Dengan skema baru ini, jumlah beras yang disalurkan Bulog tersebut lebih kecil dibandingkan saat penerapan program rastra. Sebagai gambaran, pada 2016 saat Rastra masih diterapkan secara penuh, Bulog bisa menyalurkan beras hingga 2,7 juta per tahun.

(Baca: Bulog Minta Dana Kemenkeu untuk Buang 20 Ribu Ton Beras dari Gudang)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...