Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Dapat Peringatan Dari Dahlan Iskan

Ameidyo Daud Nasution
24 Oktober 2019, 12:18
Erick Thohir, Dahlan Iskan, BUMN, Kabinet.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) saat serah terima jabatan dengan Rini Soemarno. Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan tak ingin melihat Erick jadi korban birokrasi dan pihak yang tak senang saat menjabat sebagai menteri pembina perusahaan pelat merah.

Pertama oleh Kejaksaan Tinggi Jakarta dalam kasus pembangunan 21 gardu induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tahun 2015.

Status tersangka kedua diberikan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dalam kasus dugaan korupsi penjualan aset PT Panca Wira Usaha yang dimiliki Badan Usaha Milik daerah (BUMD) Jawa Timur. Dahlan yang pernah menjabat Direktur PWU tahun 2000-2010 dianggap kejaksaan menyetujui penjualan aset tersebut.

Ketiga, jadi tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam pengadaan 16 bus yang digunakan delegasi peserta KTT APEC 2013 di Bali tahun 2013. Dahlan saat itu menunjuk bos PT Sarimas Ahmadi Pratama yakni Dasep Ahmadi untuk membuat bus yang didanai BUMN.

Namun Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyebut proyek tersebut merugikan negara Rp 28,9 miliar karena bus tak bisa dioperasikan. Dasep akhirnya divonis tujuh tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

(Baca: Kasus Dahlan Ganggu Proyek Listrik 35 GW)

Dalam kasus PWU, Dahlan bahkan sempat divonis dua tahun penjara. Dia akhirnya bebas usai Pengadilan Tinggi Surabaya menganulir putusan tersebut. Kasasi yang diajukan Jaksa Penuntut Umum juga ditolak Mahkamah Agung. Pemilik Jawa Pos Group itu juga terlepas dari status tersangka kasus pembangunan gardu listrik usai memenangi praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dihajar dalam tiga kasus, Dahlan sempat mengatakan dirinya sedang diincar oleh pihak yang sedang berkuasa. Namun ia tidak menyebut siapa orang yang dimaksud.

(Baca: Diangkat Jokowi, Jaksa Agung ST Burhanuddin Disebut Perwakilan PDIP)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...