Dikepung Kabut Asap, Warganet Lambungkan Tagar Save Palembang

Hari Widowati
14 Oktober 2019, 15:05
save palembang, kebakaran hutan dan lahan, asap karhutla, kabut asap palembang, kabut asap palembang berbahaya, penerbangan terganggu
ANTARA FOTO/Mushaful Imam
Pesawat terbang milik salah satu maskapai penerbangan swasta lepas landas di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/10/2019). Sebanyak delapan penerbangan tertunda dan gagal mendarat di Bandara SMB II Palembang akibat tertutup kabut asap.

(Baca: Ancaman Bahaya dan Penyebab Fenomena Langit Merah di Jambi )

Sekolah Diliburkan

Pemerintah Kota Palembang meliburkan siswa sekolah taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah pertama (SMP) pada 14-17 Oktober 2019 karena kabut asap yang menyelimuti kota tersebut berpotensi membahayakan kesehatan. "Kami sudah berdiskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait kualitas udara, kategorinya berbahaya walaupun sudah pakai masker. Wali Kota Harnojoyo memutuskan siswa harus libur pada 14-17 Oktober 2019," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto, seperti dikutip Antara.

Jika polusi udara berlanjut, masa libur sekolah bisa diperpanjang untuk melindungi siswa dari dampak paparan asap. Meskipun para siswa diliburkan, guru dan pegawai sekolah tetap masuk seperti biasa. Sebelumnya, Pemerintah Kota Palembang pernah meliburkan siswa sekolah pada 23-26 September 2019 karena kabut asap. Saat ini, kabut asap yang meliputi Palembang lebih pekat dibandingkan pada September lalu.

(Baca: Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Masih Kalah dari Pekanbaru)

Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang Nuga Putrantijo, kabut asap yang meliputi Kota Palembang pada Senin pagi termasuk ekstrem. Kabut asap membuat kualitas udara memburuk ke tingkat membahayakan dengan konsentrasi cemaran partikulat (PM10) hingga 688 mikrogram per meter pada pukul 08.00 WIB, lalu naik menjadi 835 mikrogram per meter pukul 09.00 WIB. Angka tersebut jauh di atas ambang batas 500 yang tersedia di dalam skala konsentrasi partikulat yang ditetapkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) atau sangat berbahaya.

(Baca: Iritasi hingga Kematian Menghantui Korban Terdampak Asap Karhutla)

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...