Posisi Chevron Tak Pasti, Konsorsium Proyek IDD Bakal Berubah

Image title
7 Oktober 2019, 19:38
chevron
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Chevron tercatat sebagai operator proyek IDD dengan hak partisipasi sebesar 62%. Sisa hak partisipasi digenggam oleh Eni sebesar 20% dan Sinopec sebesar 18%.

"Udah kemarin-kemarin tenggat waktu, tapi kan kami enggak bisa putuskan juga karena kontraknya karena masih masa PoD. Kalau enggak masuk keekonomian, kami juga enggak bisa paksa," jelas dia. 

Namun, Fatar berharap proses pencarian partner segera rampung. Dengan demikian, konsorsium proyek diharapkan dapat menyerahkan proposal rencana pengembangan pada Januari mendatang. 

"Mungkin kalau segera deal, Januari baru dia laporkan ke kami. Kira-kira Januari. Nah partner atau apa pokoknya ini proposal terakhir mereka," terang dia.

(Baca: SKK Migas: Perpanjangan Kontrak Proyek IDD Tunggu Menteri Baru)

Sebagaimana informasi, Chevron sudah berulang kali mengajukan proposal rencana pengembangan Lapangan Gendalo-Gehem. Awalnya Chevron mendapatkan persetujuan PoD pada tahun 20o8. Namun Chevron mengajukan revisi PoD proyek IDD tahap II pada 2013 karena harga minyak naik.

Nilai investasi proyek IDD tahap II pun naik menjadi US$ 12 miliar. Namun proposal poD tersebut langsung ditolak oleh pemerintah. Chevron kemudian mengajukan lagi rencana pengembangan proyek IDD tahap II dengan nilai investasi US$ 9 miliar dan permintaan insentif berupa investment credit di atas 100% pada akhir 2015. Proposal tersebut kembali ditolak oleh pemerintah.

Pada tahun ini, Chevron kembali mengajukan proposal revisi rencana pengembangan proyek IDD Tahap II. Chevron juga mengajukan perpanjangan kontrak dengan skema gross split untuk Blok Rapak dan Ganal.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...