Data Ekonomi AS Melemah, Harga Minyak Lanjutkan Tren Negatif

Image title
4 Oktober 2019, 09:14
Harga Minyak
Katadata
Ilustrasi, kilang minyak. Harga minyak masih lanjutkan pelemahan karena melemahnya data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Padahal harga minyak mendapatkan dorongan dari kemungkinan adanya kesepakatan antara AS dan Tiongkong. "Minggu depan AS dan Tiongkong akan membicarakan perdagangan yang mungkin bisa memberikan dukungan (harga minyak)," kata Market Strategis AxiTrader Stephen Innes.

(Baca: Harga Minyak Kembali Anjlok, Dipicu Memburuknya Data Ekonomi AS )

Pada tahun ini, harga minyak Brent telah meningkat sekitar 7%, didukung oleh pemotongan pasokan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu termasuk Rusia. Ditambah penurunan ekspor minyak Iran dan Venezuela karena sanksi AS.

Meskipun demikian, kekhawatiran terhadap memburuknya prospek ekonomi telah membayangi suplai. Selain itu, prospek gangguan produksi di Timur Tengah belum menjadi perhatian bagi investor.

Padahal harga minyak jenis Brent bisa melonjak ke level ke $ 72 per barel pada 16 September setelah serangan terhadap instalasi minyak Arab Saudi yang mengurangi lebih dari setengah produksi negara itu. Namun harga kedua jenis minyak dunia, Brent dan WTI, telah berada dibawah level harga sebelum serangan tersebut.

Sebab, Arab Saudi sudah bisa melanjutkan produksinya. "Dengan kurangnya data penguatan ekonomi, sulit untuk meningkatkan harga menjadi bullish," kata Analis Petromatrix Olivier Jakob.

(Baca: Harga Komoditas Turun Diduga jadi Penyebab Penjualan Kendaraan Lesu)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...