Dianggap Pengirim Asap Karhutla, Menteri LHK Bakal Protes ke Malaysia

Dimas Jarot Bayu
10 September 2019, 20:49
karhutla, malaysia, kebakaran hutan, surat protes,
ANTARA FOTO/FB Anggoro
Masjid Raya An-Nur tampak samar-samar ketika kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (10/9/2019). Kementerian LHK akan mengirim surat protes kepada Malaysia yang menuding karhutla di Indonesia menjadi sumber asap yang menyeberang ke Malaysia.

(Baca: Kebakaran Hutan di Indonesia Berpotensi Memicu Kematian di Tiga Negara)

Siti lantas meminta agar Malaysia menyajikan data yang tepat atas asap karhutla yang melanda wilayahnya. "Sejak tanggal 2 (September 2019) sudah banyak di Semenanjung dan Serawak. Enggak benar kalau dia hanya katakan dari Indonesia," kata Siti.

Adapun terkait dengan karhutla yang masih melanda berbagai wilayah Indonesia, Siti mengatakan pihaknya terus melakukan pemadaman. Dari sekitar 3.000-4.000 titik panas yang muncul kemarin, saat ini masih tersisa sekitar 2.000 titik panas.

Siti mengatakan, pemadaman karhutla dilakukan oleh Manggala Agni, Polri, TNI, dan berbagai elemen masayarakat sipil. Saat ini ada 42 pesawat yang diperbantukan untuk melakukan pemadaman.

Rinciannya, 17 pesawat di Riau, 11 di Sumatera Selatan, tujuh di Kalimantan Tengah, dan tujuh lainnya di Kalimantan Barat. "Saya sedang kontrol, tapi kita sudah punya pola sistematis. Sebetulnya langkah dilakukan terus, memang fluktuatif, tidak mudah," kata dia.

(Baca: Wiranto Terima Laporan Penegakan Hukum Pembakar Hutan Kurang Tegas)

Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim (MESTECC) Malaysia Yeo Bee Yin sebelumnya menawarkan bantuannya kepada Indonesia untuk memadamkan api di Kalimantan dan Sumatera. Ini sehubungan dengan munculnya kembali asap karhutla lintas batas yang disebutnya berasal dari Indonesia dan berdampak hingga Malaysia.

Udara di Serawak, Kuching, Sri Aman, Sarikei, dan Samarahan pada hari ini berada dalam kisaran yang sangat tidak sehat dari Indeks Pencemar Udara (API). Sekolah di berbagai wilayah tersebut diperintahkan ditutup jika kualitas udaranya semakin memburuk hingga di atas level 200 berdasarkan API.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...