Investasi dan Tenaga Kerja

Image title
Oleh - Tim Publikasi Katadata
8 April 2019, 13:24
KEMNAKER
Katadata

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal

Karakteristik Investor Singapura, Jepang, dan China

Saat ini, tiga besar investor asing yang tercatat di Indonesia adalah dari Singapura, Jepang, dan China. Namun, karakteristik investor dari ketiga negara itu berbeda-beda. Investor China dan Jepang lebih banyak mengincar proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Sedangkan investor Singapura berminat mananamkan modalnya untuk sektor industri kertas dan percetakan, kimia dan farmasi, makanan, elektronika, serta permesinan dan logam. 

Indonesia sendiri sangat memahami perbedaan karakter investor China dengan Jepang yang sama-sama berfokus pada proyek infrastruktur ini.

Dalam soal investasi, hubungan Jepang dengan Indonesia sudah akrab. Jepang sudah menjalin kerja sama ekonomi dan terlibat dalam bantuan pembangunan di Indonesia sejak 1950-an.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dalam berinvestasi dengan perusahaan milik negara, Jepang selalu meminta jaminan. Sebaliknya, selama bermitra dengan perusahaan milik negara, perusahaan China tidak pernah meminta jaminan pemerintah.

Sementara itu, kendati Singapura dan Jepang menanamkan investasi lebih banyak dibanding China, jumlah TKA dari kedua negara itu justru lebih sedikit dibanding dari China. Hal ini terjadi karena China menerapkan kebijakan Law of the Control of the Exit and Entry Citizen sejak 1986. Kebijakan ini mendorong tenaga kerja ke luar negeri, seiring dengan mengalirnya investasi dari negara itu.

Kondisi sebaliknya terjadi untuk Singapura dan Jepang yang justru kekurangan tenaga kerja. Alih-alih mengirim tenaga kerjanya ke luar negeri, mereka justru mengundang TKA untuk masuk dan bekerja di industri dalam negerinya. Baru saja Jepang juga mereformasi kebijakan TKA-nya, membuka pintu lebar-lebar buat TKA agar semakin banyak yang bekerja di sana. Pelajar magang dari luar negeri pun kini tak perlu lagi mengurus visa kerja agar dapat bekerja dan menetap di Jepang, melainkan langsung menggunakan visa pelajar magangnya.

Komposisi Tujuan Investasi China

Berdasarkan data CSIS China Power 2018, investasi China memang menggurita hampir ke seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Pada tahun-tahun awal 2000-an, investasi China di seluruh dunia masih terbatas di sektor energi, logam, dan teknologi. Namun mulai tahun 2010-an, sektor-sektor yang dijangkau oleh investasi China ini semakin beragam. Mulai mulai merambah industri pertanian, transportasi, properti, dan logistik, meski sektor energi juga masih dominan.

Seperti terlihat dari data di bawah ini:

Tak hanya ditujukan di kawasan Asia dan Oseania, investasi China juga merambah kawasan Amerika Latin, Karibia,  Eropa, Afrika, bahkan sampai ke Timur Tengah.

Untuk kawasan Amerika Latin dan Karibian, investasi China yang terbesar diberikan kepada Brazil dengan nilai US$54,56 juta.  Adapun lima besar negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia yang menerima investasi China adalah Brazil, Peru, Argentina, Ekuador, dan Venezuala.

Untuk kawasan Amerika dan Eropa, lima besar negara tujuan investasi China adalah Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Swiss, dan Rusia. Sementara di kawasan Afrika dan Timur Tengah, negara tujuan utama investasi China adalah Afrika Selatan, Nigeria, dan Mesir.

Khusus di kawasan Asia dan Oseania, negara tujuan utama investasi China terbesar berturut-turut adalah Australia, Singapura, Kazakhtan, Malaysia, dan Indonesia. Investasi China di Indonesia masih di bawah Singapura dan Malaysia. Artinya, tidak hanya Indonesia saja yang menjadi tujuan dari investasi China ini. Sebab, faktanya hampir seluruh negara di berbagai belahan dunia menjadi negara tujuan investasi China, tak terkecuali negara makmur seperti Amerika Serikat dan Inggris. Dengan demikian, sebenarnya tidak perlu ada kekhawatiran akan investasi China yang diikuti dengan teknologi dan tenaga kerja ini. (*)

Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...