Surati Petinggi Demokrat, SBY Kritik Kampanye Prabowo Tak Inklusif

Image title
7 April 2019, 14:24
Jutaan manusia menghadiri kampanye akbar yang di laksanakan oleh pasangan calon peresiden dan wakil presiden nomor urut dua yaitu Prabowo dan Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (7/4).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Jutaan manusia menghadiri kampanye akbar yang di laksanakan oleh pasangan calon peresiden dan wakil presiden nomor urut dua yaitu Prabowo dan Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (7/4).

SBY pun menjelaskan, dirinya tidak suka jika rakyat Indonesia harus dibelah sebagai pro-Pancasila dan pro-Khilafah. "Kalau dalam kampanye ini dibangun polarisasi seperti itu, saya justru khawatir jika bangsa kita nantinya benar-benar terbelah dalam dua kubu yang akan bermusuhan selamanya," katanya.

(Baca: Orasi Kampanye, Prabowo Janji Turunkan Tarif Listrik dalam 100 Hari )

Prabowo bantah mau ubah ideologi negara

Prabowo dalam orasinya di acara Kampanye Akbar pagi tadi, menegaskan isu yang beredar jika ia menjadi presiden maka akan mengubah ideologi bangsa menjadi negara khilafah adalah fitnah. "Fitnah yang kejam. Tapi (fitnah) tidak laku. Rakyat Indonesia tidak akan berpengaruh. Islam kita damai dan menghormati semua agama, suku, etnis. Kita lihat tokoh agama lain, ada di sini," kata Prabowo.

Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan rundown acara tersebut seolah-olah terdesain seperti milik umat Islam saja. "Atau bahkan diidentikan dengan khilafah. Jadi, Pak SBY sampaikan supaya acara dibuat se-Indonesia mungkin berbhineka dan NKRI," kata Ferdinand kepada awak media, Minggu (7/4).

(Baca: Kampanye Akbar, Sandiaga Janji Selesaikan Masalah Ekonomi Indonesia)

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Suhendra Ratu Prawiranegara mengatakan, maksud dari SBY tersebut baik karena hal itu sifatnya kampanye politik. Jadi, dalam kampanye akbar seharusnya memang tidak ada identitas yang muncul.

Menurut dia, seluruh massa yang hadir di Kampanye Akbar tersebut berasal dari semua golongan dan identitas, berbagai agama, berbagai macam suku di Indonesia. "Jika ini disebut kampanye identitas, saya pribadi menyebutnya adalah identitas Pancasila," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...