Pemerintah Pastikan Insentif 10% untuk EOR dalam Skema Gross Split

Image title
13 Maret 2019, 15:49
Kementerian ESDM
Arief Kamaludin (Katadata)
Pemerintah memastikan pemberian insentif tambahan bagi hasil 10% kepada KKKS yang melakukan program EOR dalam Skema Gross Split.

Saat ini, Pertamina EP sedang melakukan kegiatan EOR dan program lainnya untuk mengejar peningkatan produksi. John mengatakan perusahaannya berencana mengusulkan tiga proyek waterflood yaitu pada Struktur Tempino, Kenali Asam, dan Bajubang.

Harapannya, keputusan final (Final Investment Decision) program tersebut dapat terealisasi tahun ini juga. Upaya lainnya yang dilakukan oleh Pertamina EP adalah memperbanyak jumlah proyek pemboran, memperbanyak workover yang berkualitas, dan meningkatkan jumlah sumur produksi.

Pertamina EP memang mempunyai beberapa inovasi seperti monobore, coiled tubing drilling, casing drilling, dan well log cement. Proses perbaikan yang Pertamina EP lakukan untuk meningkatkan produksi migas adalah memperbanyak identifikasi peluang penambahan cadangan dan produksi.

(Baca: Pertamina Klaim Jadi KKKS Pertama yang Terapkan Full Scale EOR)

Pada dasarnya, pengembangan lapangan minyak akan melalui tiga tahapan yaitu primary, secondary, dan tertiary. Saat ini, lapangan-lapangan Pertamina EP telah melalui proses primary dan menuju proses secondary dan tertiary.

Dengan nilai remaining reserves masih cukup besar, implementasi pattern waterflood dan EOR akan mengoptimalkan produksi minyak hingga 8.21 BSTB. Terdapat lima proyek secondary (waterflood) yang sedang berjalan yaitu Struktur Jirak, Ramba, Tanjung, Belimbing, dan Rantau dengan total investasi sebesar US$ 776 juta.

Salah satu alternatif penambahan cadangan melalui teknologi EOR tersebut. Pertamina EP telah memulai chemical EOR berupa polymer di Lapangan Tanjung. Teknologi injeksi polimer ini merupakan teknologi yang terbukti dan diimplentasi lebih dari 30 tahun di berbagai lapangan minyak di dunia.

Perkiraan produksi kumulatif minyak diharapkan 245 MMSTB melalui waterflood tadi dengan puncak produksi 60 ribu bopd pada 2026. Sedangkan tahap tertiary akan menghasilkan produksi kumulatif 133 MMSTB dengan puncak produksi sebesar 30 ribu bopd pada 2030.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...