ABM Investama Tuntaskan Akuisisi Tambang Batu Bara di Kuartal II 2019
(Baca: ABM Investama Targetkan Produksi Batu Bara Naik 100% Tahun Ini)
Perseroan akan mengoptimalkan fasilitas produksi tambang untuk menggenjot produksi. Salah satunya dengan menyiapkan infrastruktur dan peralatan tambang.
Selain itu, ABM juga telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar US$ 40-50 juta atau Rp 562 miliar-Rp 700 miliar. Belanja modal ini akan digunakan untuk perawatan infrastruktur penunjang aktivitas pertambangan.
Menurut Ardian, anggaran capex tersebut bisa saja berubah sejalan dengan rencana akuisisi wilayah tambang pada tahun ini. Namun, ia belum bisa menjelaskan secara pasti, karena masih dalam tahap uji tuntas .
"Capex sangat tergantung uji tuntas, karena masih dihitung, tapi lebih banyak untuk kegiatan perawatan," katanya.
Wilayah tambang milik ABM berlokasi di Aceh melalui PT Mifa Bersaudara dan di Kalimantan Selatan melalui PT Tunas Inti Abadi. Adapun, batu bara ABM paling banyak dieskpor ke Tiongkok sebesar 75%, sisanya diekspor ke India, Vietam, dan Filipina.