Elektabilitas PSI Terdongkrak Narasi Menolak Perda Agama

Dimas Jarot Bayu
14 Desember 2018, 19:43
Partai politik
ANTARA/OKY LUKMANSYAH
Sejumlah partai politik menandatangani kesepakatan Pemilu damai.

Elektabilitas PDIP dan Gerindra Naik Signifikan 

Sementara itu, elektabilitas PDIP dan Gerindra saat ini naik cukup signifikan. Elektabilitas PDIP saat ini mencapai 29,1%, naik 1% dibandingkan pada Oktober 2018 yang sebesar 28,1%.

Gerindra memperoleh suara sebesar 14,8%. Angka ini naik 1,6% dibandingkan dua bulan sebelumnya yang hanya sebesar 13,2%.

Menurut Rudi, peningkatan elektabilitas kedua partai tersebut karena menikmati efek ekor jas dari kandidat calon presiden di Pilpres 2019. Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo merupakan kader dari PDIP. Sementara, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan Ketua Umum Gerindra. "Karena punya figur capres, mereka masih mendapat efek elektoral," kata Rudi.

Elektabilitas beberapa partai lainnya, seperti Golkar, Nasdem, Demokrat, PPP, PKS, PAN, Perindo, PKPI, dan Hanura, PBB, dan Garuda saat ini cenderung stagnan. Elektabilitas Golkar saat ini sebesar 9,1%, Nasdem 3,7%, Demokrat 7%, dan PPP 3,2%.

Sementara itu, elektabilitas PKS sebesar 3%, PAN 2,7%, Perindo 2,5%, PKPI 0,8%, Hanura 1,6%, PBB 1,1%, dan Garuda 0,5%. Rudi menilai elektabilitas partai-partai tersebut stagnan karena tak memiliki narasi untuk disampaikan ke publik.

Ada pun, stagnasi elektabilitas PPP dan PKS ditambah faktor konflik internal yang belum diselesaikan. "Situasi internal itu yang membuat energi partai tidak begitu masif," kata Rudi.

Y-Publica mengadakan survei pada 20 November-4 Desember 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di Indonesia. Survei dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling. Tingkat kesalahan alias margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.

(Baca: 14 Isu Tak Beri Elektoral Signifikan kepada Kandidat Pilpres)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...