PLN Ultimatum Konsorsium untuk Ajukan Proposal LNG Indonesia Tengah

Anggita Rezki Amelia
12 Desember 2018, 15:26
LNG-Train,-ORF-&-utility-area.jpg
KATADATA/

Di dalam RUPTL 2018-2027, pembangkit listrik PLN dipangkas menjadi 56.000 Megawatt (MW) dari sebelumnya 78.000 MW. Penurunan jumlah pembangkit itu pun mempengaruhi kebutuhan gas PLN.

(Baca: PLN Masih Kekurangan 101 Kargo Gas untuk Kebutuhan hingga 2027)

Di RUPTL 2018-2027, kebutuhan gas turun menjadi 2.000  billion British thermal unit per day  (BBTUD). Padahal, RUPTL 2017-2026 memprediksi kebutuhan gas PLN sebesar 3.300 BBTUD. Sementara tahun ini daya serap PLN terhadap gas untuk pembangkit sekitar 1.400 BBTUD.

Seperti diberitakan sebelumya, proyek LNG Indonesia Tengah merupakan bagian dari 11 proyek zonasi pasokan LNG untuk kelistrikan di Indonesia yang diusung PLN. Proyek ini mencakup area Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

(Baca: Pengajuan Proposal Proyek LNG Indonesia Tengah Mundur ke Akhir Tahun)

Rencana zonasi merupakan hasil studi dari beberapa lembaga konsultan PLN. Pengembanganya dilakukan secara bertahap dengan pertimbangan operasi pembangkit di area tersebut dan keekonomian Biaya Pokok Penyediaan (BPP) setempat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...