Moeldoko Minta Media Massa Halau Berita Hoaks

Redaksi
Oleh Redaksi
21 Oktober 2018, 22:01
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Antara
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

Di tempat yang sama,  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama Said Aqil Siradj mengingatkan umat Muslim bahwa sejak 15 abad silam, Al Quran dalam Surat Al Qalam telah menyuruh umat menjauhi berita bohong dan fitnah. “Jangan terpengaruh oleh berita bohong, caci maki,  adu domba karena itu membuat perpecahan dan dosa besar,”  ujarnya.

Media massa, kata Said Aqil, sangat penting untuk menghalau fitnah dan hoaks, serta membangun keharmonisan, bukan menjadi sumber perpecahan. Media seharusnya berfungsi sebagai alat untuk berdakwah dengan cara-cara ramah dan toleran. Lebih dari dari itu, media bisa berperan lebih strategis dalam menggalang kekuatan publik, termasuk gerakan kemanusiaan.

(Baca pula: PSI Minta Fadli Zon Tak Gunakan Hoaks Sebagai Strategi Politik)

Moeldoko menyebutkan kekuatan media massa dan media sosial dalam menggalang aksi kemanusiaan sudah teruji. Peristiwa kemanusiaan, seperti bencana alam di pelosok negeri akan cepat tersiar dan mendapat respons publik dengan cepat dengan beragam cara, termasuk menggalang bantuan dana.

Relawan Bidang Hubungan Masyarakat Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia Joice Budisusanto juga mengajak media massa dan media sosial lebih banyak menggerakan masyarakat membangun aksi kemanusiaan. “Sangat penting untuk Indonesia yang merupakan negara rentan bencana,” katanya. Momen saat ini sangat tepat karena ada gempa di Lombok dan tsunami Sulawesi Tengah.

Yayasan Budha Tzu Chi bersama Sinar Mas dan Salim Group, kata  Joice, berencana membangun 3.000 rumah untuk masyarakat Lombok dan Sulteng. Dalam setahun, pembangunan hunian lengkap dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan tempat ibadah untuk para korban ditargetkan telah selesai. Distribusi akan dikoordinasikan dengan pemerintah agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...