Masa Tanggap Darurat Bencana Sulteng Diperpanjang Hingga 14 Hari

Michael Reily
11 Oktober 2018, 18:25
Gempa Palu
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas Basarnas membawa korban selamat gempa dan tsunami yang terjebak di dalam restoran Dunia Baru, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Berdasarkan data BNPB jumlah korban akibat gempa dan tsunami per (30/9) pukul 13.00, sebanyak 832 orang meninggal dunia, 540 luka berat dan 16.732 pengungsi yang tersebar di 24 titik.

BNPB mencatat, jumlah korban jiwa hingga yang berhasil dievakuasi hingga Kamis 11 Oktober 2018 pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat mencapai 2.073 orang dengan rincian korban dari wilayah Palu sebanyak 1.663 orang, diikuti kabupaten Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang, serta 1 orang di Pasangkayu, Sulawesi Barat.

Sementara untuk jumlah pengungsi  tercatat sebanyak 87.725 orang dan yang sudah dievakuasi mencapai 18.353 orang.  Gempa dan tsunami hingga saat ini juga diketahui telah menimbulkan kerusakan terhadap 67.310 unit rumah warga,  22 unit fasilitas kesehatan 2, serta 662 unit sekolah 662.

(Baca juga: Anggaran Penanggulangan Bencana Pemerintah Masih Minim)

Sutopo mengungkapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Palu, Sigi, dan Donggala terkait lahan hunian sementara bagi korban yang kehilangan rumah. Rencananya, pembangunan hunian sementara akan diselesaikan dalam dua bulan ke depan.

Semenra untuk korban di Balaroa akan mendapatkan lokasi di Duyu dan korban di Petobo akan ditempatkan di Ngata Baru. Untuk korban di Jono Oge, lokasinya juga masih ditentukan.

Menurut Sutopo, kesiapan dan keamanan lahan juga masih diperiksa oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Sebagian masyarakat tidak ingin jauh dari rumah jadi kami siapkan tempat untuk tinggal selama setahun sampai dua tahun," katanya.

(Baca: BMKG Pastikan Tsunami 0,5 Meter hingga 3 Meter di Palu)

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...