Audit Independen: Produksi Ayam Ras Nasional Surplus

Image title
Oleh
31 Agustus 2018, 12:03
kementan
Katadata

Secara teknis, Trioso Purnawarman menyebutkan bahwa mekanisme pelaksanaan audit GPS ayam ras broiler dibagi atas dua tahap yaitu: tahap pertama, desk review yakni dengan mengisi form  Self Assessment Report (SAR). Sedangkan  tahap kedua, outside review yakni dengan memverifikasi dan observasi lapangan terhadap populasi GPS ayam ras broiler, manajemen pemeliharaan, penetasan dan kesehatan, serta biosekuriti. Kemudian Tim melakukan evaluasi, valuasi, dan rekomendasi hasil audit secara kompehensif.

"Verifikasi dan observasi jumlah populasi GPS ayam ras broiler ini berdasarkan laporan harian kandang (LHK) dan laporan mingguan, lalu jumlah peralatan berupa feeder dan drinker space, nest box dan lampu, serta jumlah GPS ayam ras broiler pada saat vaksinasi terakhir, yang dihitung satu per satu sesuai dengan dosis vaksin," papar Trioso.

Mendorong Ekspor

Data yang telah terkonfirmasi hasil audit menyatakan produksi daging ayam di Indonesia sudah surplus, bahkan telah ekspor ke beberapa negara. Tren rataan pertumbuhan produksi daging ayam ras selama periode (2012 sd 2017) sebesar 8,13 persen, dan tren pertumbuhan kebutuhan sebesar 6,00 persen.

I Ketut menyebutkan bahwa saat ini Indonesia telah mampu mengekspor daging ayam olahan ke Jepang, Myanmar, Papua Nugini,dan Timor Leste. Kontribusi volume ekspor 2017 untuk subsektor peternakan merupakan yang terbesar pada kelompok hasil ternak, yakni sebesar 64,07 persen. Salah satunya yang berasal dari daging ayam. "Secara khusus, ekspor daging ayam 2017 mencapai sebesar 325 ton, meningkat 1.800 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelas I Ketut.

I Ketut yakin, pasar ekspor Indonesia masih terbuka lebar jika semua pihak mau bersinergi meningkatkan kuantitas, kualitas dan daya saing produksi ayam. "Pasarnya pun masih besar, terutama jika bicara Timur Tengah dan negara-negara mayoritas muslim untuk produk bersertifikasi halal."

Sejumlah kebijakan Kementerian Pertanian telah mendorong peningkatan kualitas produk peternakan yang akan diekspor. Di antaranya penerapan praktik peternakan yang baik, Prinsip-Prinsip Kesejahteraan Hewan, Sistem Kompartemen bebas penyakit Avian Influenza (AI), dan Sertifikasi Veteriner.

Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...