Geliat Karimunjawa yang Makin Berpijar

Image title
Oleh Tim Redaksi
19 Agustus 2018, 15:34
Pulau Parang, Karimunjawa
Katadata | Azaria A.Laras

Sebelumnya, Pulau Parang telah memiliki PLTS kecil berkapasitas 75 kilo Watt peak (kWp) yang dikelola Dinas Bina Marga, Pengairan, dan ESDM Kabupaten Jepara. Pulau Nyamuk juga memiliki pembangkit serupa dengan kapasitas 25 kWp. (Baca pula: Panel Surya Ancam Bisnis PLN).

PLTS Pulau Parang, Karimunjawa
PLTS Pulau Parang, Karimunjawa (Katadata | Azaria A.Laras)

Setelah ditambah PLTS hasil kerja sama dengan pemerintah Denmark, total kapasitas PLTS di Parang sebesar 135 kWp, Nyamuk 111 kWp, dan Genting 36 kWp. Bertambahnya daya ini membuat listrik dapat dinikmati selama 24 jam dengan limit 1.500 Wh per hari. Gabungan daya PLTS Komunal ESP3 dan Dinas Bina Marga telah diuji di tiga pulau tersebut sejak Juni kemarin. PLTS menjadi pembangkit utama dan dibantu aliran listrik dari PLTD selama tiga jam.

Perkembangan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. “Enak, listrik menyala terus” kata Muaslamiyah, 46 tahun, yang sedang menunggui anaknya bersekolah. “Listrik saya gunakan untuk masak dan memakai mesin cuci. Kalau freezer belum punya,” ujar dia yang sedang berkerumun bersama ibu-bu lainnya di warung kecil sekitar 50 meter arah utara kompleks sekolah. Tak jauh dari sana, motor-motor terparkir, lengkap dengan kunci yang masih tercantol.

Mayoritas penduduk Desa Parang berprofesi sebagai nelayan sehingga mereka memiliki kebutuhan lemari es atau freezer untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Saat listrik mengalir enam jam sehari dibutuhkan waktu hingga tiga hari untuk membuat batu-batu es pengawet ikan. Kondisi tersebut beranjak membaik dengan aliran listrik 24 jam, meskipun diberlakukan limit pemakaian.

Bisa jadi ini yang menjadi masalah, yakni limit pemakaian listrik untuk rumah tangga keluarga dan fasilitas umum ataupun industri dipukul rata. “Kalau 1500 Wh untuk sekolah  masih kurang,” kata Rifai. “Multimedia seperti proyektor baru bisa dipakai sesekali. Padahal kalau untuk pembelajaran, multimedia sangat penting. Di sini tidak ada kantor pos, tidak ada bank. Kalau mau menunjukkan ke anak-anak apa yang tidak ada di pulau ini, lewat multimedia akan mudah, ya proyektor itu.”

Apalagi, beberapa bantuan berupa sarana pembelajaran telah diterima pihak sekolah. Sebagai contoh seperangkat alat laboratorium komputer yang berisi 21 komputer dan jaringan wifi dari Dinas Komunikasi dan Informatika. Walau barangnya ada tapi jika pasokan lisktirik kurang  tidak bisa digunakan dengan optimal.

Karena itu, Rifai berharap Kepala Desa meningkatkan kapasitas listrik untuk sekolah dapat ditingkatkan, setidaknya untuk menunjang pembelajaran. Para guru dan siswa di sana tidak mau tertinggal dari pendidikan di Pulau Jawa. (Baca juga: Kementerian ESDM Siapkan Regulasi Pembangkit Listrik Surya di Atap).

Hal serupa dirasakan juga oleh kelompok nelayan dan pembuat kapal di Pulau Parang. Listrik untuk membuat kapal di siang hari bersumber dari genset pribadi dengan kapasitas 1000 watt. Tentu saja hal tersebut menambah beban pengeluaran. Pasalnya, harga solar di Pulau Parang adalah harga solar industri sebesar Rp 11.550 per liter.

Pembuat Perahu Pulau Parang, Karimunjawa
Pembuat Perahu Pulau Parang, Karimunjawa (Katadata | Azaria A.Laras)

Menurut Soleh, salah satu pembuat kapal di Pulau Parang, total solar yang digunakan untuk pengerjaan kapal selama tiga hari sebanyak 25 liter. Artinya, untuk pengerjaan satu bagian kapal diperlukan biaya bahan bakar solar sebesar Rp 288.750. “Kalau bisa, listrik untuk industri ditambah,” kata Soleh.

Menanggapi hal tersebut, ESP3 menyampaikan bahwa penambahan daya memungkinkan. “Disesuaikan dengan kondisi studi kelayakan ketika itu berdasarkan jumlah KK (kepala keluarga),” kata Muhammad Nurhadi, Provincial Programme Officer dari ESP3. “Sekarang KK-nya bertambah, mungkin akan disediakan meteran dari Disperindag. Jadi monggo untuk fasilitas umum mau dua sambungan.”

[Laporan Azaria A. Laras dari Karimunjawa]

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...