Arcandra Soroti Biaya Tinggi Produksi Migas Pertamina

Anggita Rezki Amelia
10 Agustus 2018, 18:51
Jonan Arcandra
Katadata | Arief Kamaludin

Sementara untuk produksi minyak, capaiannya baru 43 ribu barel per hari (bph) pada waktu yang sama. Realisasi ini lebih rendah dari target dalam RKA Pertamina sebesar 46 ribu bph. Padahal pada Januari-Juni, produksi minyak Blok Mahakam bisa tembus 46 ribu bph.

Belakangan, Menteri ESDM Ignasius Jonan mempertanyakan tingginya biaya produksi migas Pertamina. Hal itu sudah disampaikan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (Baca pula: Produksi Blok Mahakam Masih Rendah hingga Awal Agustus).

Menurut Jonan, rata-rata biaya produksi Pertamina 20 % lebih tinggi dari 10 kontraktor migas penyumbang terbesar produksi nasional. “Saya juga bingung. Saya sudah beri tahu Menteri BUMN, ini bagaimana, masa lebih tinggi,” kata dia di Jakarta, Rabu (8/8).

Sayang, dia pun belum mau merinci hal tersebut. Yang jelas, realisasi pengembalian biaya operasi atau cost recovery di seluruh blok produksi di Indonesia hingga Juni 2018 mencapai US$ 5,2 miliar. Jumlah ini sudah 51 % dari target APBN sebesar US$ 10,1 miliar.

Menurut Jonan, tingginya biaya itu membuat Pertamina tidak efisien. Hal ini juga yang melatarbelakangi Jonan untuk menerapkan bagi hasil produksi dengan kontrak gross split. Dengan skema ini, tidak ada lagi cost recovery. (Baca pula: Menteri ESDM Pertanyakan Tingginya Biaya Produksi Pertamina).

Data SKK Migas menunjukkan mulai Awal Januari hingga Juli 2017 tercatat Pertamina masuk dalam kategori kontraktor migas yang memiliki biaya produksi besar. Dari lima 15 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) memiliki biaya produksi sekitar US$ 28, 49 per BOE. Ini tertinggi kedua setelah Kangean Energi Indonesia.

Selain itu ada juga Pertamina EP yang memiliki biaya produksi saat itu sebesar US$ 19,42 per BOE. Realisasi tersebut jauh dari rata-rata biaya produksi migas KKKS lainnya yang mencapai US$ 15,5 per BOE pada saat itu.

Pada tahun ini, SKK Migas menargetkan biaya produksi migas KKKS domestik sebesar US$ 18,4 per BOE. Adapun realisasi sampai Juli 2018 mencapai US$ 16-17 per BOE. Angka ini masih belum diaudit.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...