Jokowi Diminta Tak Gunakan Fasilitas Negara untuk Seleksi Cawapres

Yuliawati
Oleh Yuliawati - Ameidyo Daud Nasution
13 Maret 2018, 21:44
Jokowi, Pratikno
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno (kanan) dan Seskab Pramono Anung, Senin (10/4).

(Baca juga: Usai Dapat Nomor Urut, Parpol Ajukan Capres-Cawapres Enam Bulan Lagi)

Sementara itu Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia atau Formappi, Lucius Karus, menyatakan keterlibatan menteri dalam persiapan Pilpres telah menjadi tradisi di pemerintahan Indonesia.

Dia mengatakan Jokowi yang dekat dengan Pratikno wajar meminta bantuannya untuk menjaring cawapres. Hal yang sama pun dilakukan oleh presiden lainnya. "Asalkan kegiatan ini tidak mengganggu pekerjaan utama sebagai menteri," kata Lucius.

Sebelumnya Pratikno mengakui terlibat dalam proses menelaah calon wapres bagi Presiden Jokowi. Namun, dia membantah saat ini telah dibentuk tim internal untuk membahas hal tersebut. "Bukan tim segala macam, hanya telaah begitu saja," kata Pratikno.

Jokowi pertama kali mengungkapkan proses penjaringan cawapres usai meresmikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi milik PT Kalbio Global Medika (KGM), anak usaha PT Kalbe Farma Tbk, di Cikarang pada akhir Februari lalu.

"Sudah saya sampaikan masih dalam proses, baru penggodokan, pematangan baik oleh partai-partai maupun tim internal saya," kata Jokowi kepada wartawan.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan cawapres yang menjadi pendamping Jokowi mestinya seseorang yang menambah elektabilitas, bukan sebaliknya. "Harapannya adalah, siapa pun yang dipasangkan itu bukan malah mengurangi elektabilitas Presiden, sebaliknya kalau bisa memperkuat atau menambah elektabilitas presiden," kata Pramono.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...