Sindir Lulusan IPB Jadi Bankir, Jokowi: Pangan Akan Jadi Panglima

Pingit Aria
6 September 2017, 14:49
Petani Menanam Padi
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Buruh tani menanam padi di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3/3).

Jokowi menjelaskan, bahwa nilai tukar petani merupakan hal yang sangat fundamental. Petani, kata Presiden, harus mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari hasil sawah.

(Baca juga:  Harga Pangan dan Transportasi Turun, Agustus Deflasi 0,07%)

Meski, ia juga mengingatkan bahwa potensi keuntungan yang terbesar bukan pada kegiatan bertanam, melainkan pada proses agrobisnisnya. “Inilah yang harus kita ubah besar-besaran, kuncinya bagaimana mengkonsolidasikan petani agar memiliki skala yang besar,” tuturnya.

Caranya, menurut pria asli Solo ini adalah dengan membentuk koperasi. Sebab dengan kepemilikan lahan atau ternak yang sedikit, petani tak akan bisa menjual hasilnya secara efisien tanpa kerja sama dengan petani lain.

Untuk itu, menurut Presiden, kita membutuhkan mahasiswa-mahasiswa dengan pemikiran pemikiran modern yang mau terjun ke lapangan untuk bekerja di sawah, di sektor pertanian.

“Peternak itu kita kooperasikan, nelayan itu kita kooperasikan. Dari hulu sampai hilir mereka punya,” katanya. 

(Baca juga: Pemerintah Masih Toleransi Pedagang Jual Beras di Atas Harga Acuan

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...