Alasan Jokowi ke Kafe Lokal di Tengah Seruan Boikot Starbucks

Pingit Aria
3 Juli 2017, 18:15
Jokowi Kopi
ANTARA FOTO/Reno Esnir
Presiden Joko Widodo (kiri), Ibu Negara Iriana (ketiga kanan) dan dua anak Kaesang Pangarep (kanan) dan Kahiyang Ayu (kedua kanan) didampingi Pemilik Tuku Kopi Andanu Prasetyo (kedua kiri) berfoto bersama saat meminum kopi di Tuku Kopi, Jakarta, Minggu (2

(Baca juga: Jokowi: Pengusaha Waralaba Bisa Lebih Kaya dari Saya)

Menurut Teten, kunjungan Jokowi semata ingin mempromosikan usaha kecil yang berani mengusung merek lokal. “Menurut Pak Presiden, ini sebenarnya potensi ekonomi nasional yang besar. Pasti warung-warung kopi ini banyak karena kita punya speciality coffee yang sangat beragam dari mulai Aceh sampai Papua,” ujarnya.

Sebelumnya, seruan boikot Starbucks datang dari Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seruan boikot ini merupakan respons dari pernyataan CEO Starbucks Howard Schultz yang mendukung pernikahan sesama jenis.

"Sudah saatnya pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk mencabut izin Starbucks di Indonesia karena ideologi bisnis dan pandangan hidup yang mereka dukung dan kembangkan jelas-jelas tidak sesuai dan sejalan dengan ideologi bangsa kita yaitu Pancasila," ujar Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas dalam keterangannya, Jumat (30/6) lalu.

(Baca juga: Howard Schultz Mundur sebagai CEO, Saham Starbucks Merosot 10 Persen)

Sementara Ketua Komisi Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Azrul Tanjung menganggap pernyataan Schultz akan berdampak buruk pada keberadaan Starbucks di Indonesia. Sebab menurutnya, Indonesia merupakan negara yang berpenduduk mayoritas muslim dan menentang pernikahan sejenis.

Jika aksi boikot Starbucks akibat pernyataan tersebut meluas, menurutnya konsumen muslim akan enggan mampir ke Starbucks. "Bisa dipastikan Starbucks akan bangkrut dan hengkang dari Indonesia," kata Azrul.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...