Pemenang Tender Pengolahan Minyak dari Irak Diputuskan Mei

Miftah Ardhian
8 April 2017, 07:00
Kilang Pertamina
Katadata | Dok.

Ia menjelaskan, jatah minyak mentah dari Lapangan West Qurna 1, Basrah, ini sekitar 7 juta barel per tahun. Lantaran punya kepemilikan saham di ladang minyak tersebut, Pertamina memiliki jatah minyak sebesar 3 juta barel. Sementara, sisanya 4 juta barel, Pertamina melakukan pembelian.

Sekadar informasi, Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Internasional Eskplorasi dan Produksi (PIEP), memiliki hak kelola 10 persen di lapangan migas Basrah itu. Sementara operatornya adalah ExxonMobil. Cadangan minyak di lapangan tersebut setara lima kali cadangan terambil di Indonesia atau sebesar 16 miliar barel minyak.

Sebelumnya, untuk mengolah minyak itu, Pertamina melakukan kerja sama dengan kilang minyak milik Shell Internasional Eastern Trading Company (SIETCO) di Singapura. Namun kontrak kerjasamanya telah berakhir pada Desember 2016. (Baca: Pekan Depan, Pertamina Uji Coba Minyak Asal Iran di Kilang Cilacap)

Selama kerja sama dengan kilang minyak milik Shell ini, impor Bahan Bakar Minyak (BBM) turun menjadi 35 persen dari konsumsi nasional. Impor Premium yang tadinya mencapai 9 juta barel per bulan, pada 2016 turun menjadi enam juta barel per bulan.

Menurut Daniel, pihaknya tidak memperpanjang kerja sama ini untuk mencari perusahaan yang bisa menawarkan lebih efisien dalam pengolahan minyak tersebut. "Siapa tahu yang lain ada yang lebih bagus lagi," kata dia.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...