Chevron Ajukan Perpanjangan Kontrak Blok Rokan ke Pemerintah

Anggita Rezki Amelia
28 Oktober 2016, 17:48
Pekerja Chevron
Arief Kamaludin|KATADATA

Sekadar informasi, Blok Rokan merupakan salah satu blok yang menopang kinerja produksi siap jual (lifting) minyak nasional. Namun karena blok tersebut tergolong blok yang mature atau sudah tua maka kemampuan produksinya pun mulai menurun.

Blok ini sempat menjadi penyumbang 40 persen produksi minyak nasional, tapi sekarang sudah di bawah itu. Tahun depan, blok ini diperkirakan hanya mampu mencapai lifting 228.900 barel per hari (bph). Padahal, produksinya tahun ini bisa mencapai 250.900 bph. 

Presiden Direktur Chevron Indonesia Albert Simanjuntak pernah mengatakan ada dua penyebab penurunan lifting Blok Rokan. Selain umurnya yang sudah tua, ada juga penundaan pengembangan proyek North Duri Development (NDD) Area 14

Dengan adanya dua penyebab utama tersebut, laju penurunan produksi Blok Rokan diperkirakan makin melebar. Penurunannya bisa mencapai 11,6 persen, atau lebih tinggi dari laju rata-rata penurunan produksi tahuh ini sebesar 10,5 persen.

(Baca: Lifting Minyak Tujuh Kontraktor Lebih Rendah dari Target 2016)

Menurut Albert, Chevron telah mengebor sekitar 400-500 sumur per tahun. Ini dilakukan demi memanfaatkan momentum harga minyak dunia yang tinggi selama 5-6 tahun, sebelum turun pada pertengahan 2014.

Sejak 2015 keekonomian lapangan menurun dan membuat pengembangan lapangan tidak ekonomis. "Rokan juga akan berakhir 2021, di mana keekonomian sumur lebih sulit," kata dia di rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, bulan lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...