Selama Delapan Bulan, Laba Pertamina Retail Melejit 81 Persen

Anggita Rezki Amelia
30 September 2016, 17:44
Pertamina logo
Arief Kamaludin|KATADATA

Pada 2025 mendatang, pendapatan dari penjualan nonsubsidi di SPBU COCO ditargetkan bisa menjadi 70 persen. Alasannya, Pertamina melihat potensi peningkatan penjualan non-BBM di SPBU COCO tersebut. "Kami menganalisa ribuan pengguna SPBU butuh barang untuk traveler, baik perjalanan kota dan antarkota, dan itu kami sediakan Bright Store," kata Toharso.

Pertamina Retail saat ini memiki 136 stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) yang berstatus COCO. Tahun depan, targetnya  bisa menambah sebanyak 200 unit SPBU COCO dengan jumlah investasi sebesar Rp 1 triliun. Jumlahnya terus bertambah hingga 2020, Pertamina bisa memiliki 1.000 SPBU COCO. (Baca: Pertamina Akan Tambah 40 SPBU COCO Tahun Ini)

Ada tiga langkah yang bisa dilakukan Pertamina untuk meningkatkan jumlah unit SPBU COCO. Pertama, mengakuisisi atau buy-back SPBU milik swasta untuk dibeli Pertamina. Kedua, bekerjasama dengan swasta untuk mengembangkan bisnis SPBU COCO di mana Pertamina berperan sebagai operator. Ketiga, Pertamina membangun sendiri SPBU COCO dengan dana perusahaan.

Menurut dia, mengakuisisi SPBU milik swasta adalah cara lebih cepat untuk mencapai target penambahan jumlah SPBU COCO Pertamina. Sebab, jika harus membangun sendiri, Pertamina bakal kesulitan lantaran perolehan  izin yang berbelit.

Toharso mengatakan, ada 25 izin yang harus dipenuhi untuk bangun SPBU, mulai dari Izin Mendirikan Bangunan, Analisa Mengenai Dampak Lingkungan sampai izin ke tingkat kelurahan. “ Izin di tingkat kelurahan tidak mudah. Perusahaan diminta oleh masyarakat setempat sebelum akhirnya diberikan izin,” kata dia. (Baca: SPBU Curang, Kementerian Perdagangan: Kami Buktikan ke Pertamina)

Pertamina Retail menyiapkan dana Rp 630 miliar untuk investasi tahun ini. Dari jumlah tersebut, Rp 500 miliar dipakai untuk kebutuhan membeli dan membangun SPBU.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...