Pemerintah Siapkan Insentif Agar Blok East Natuna Cepat Produksi

Anggita Rezki Amelia
9 Juli 2016, 09:00
Asing Dibatasi dalam Jasa Pengeboran Migas.jpg
KATADATA/

Menurut Wiratmaja, jika insentif itu tidak diberikan maka opsi lainnya adalah menunggu harga minyak mencapai level US$ 100 per barel agar mencapai tingkat keekonomian. “Ini yang sedang dikaji, mana yang lebih baik. Nanti pimpinan negara yang memutuskan,” kata dia di Jakarta, Kamis (30/6) pekan lalu. 

Untuk mengembangkan Blok East Natuna memang membutuhkan biaya investasi yang besar. Sebab, gas yang ada di blok yang dulunya bernama Natuna D-Alpha ini memiliki kandungan karbondioksida (CO2) sebesar 72 persen. Padahal, volume gas di tempat atau Initial Gas in Place (IGIP) sebesar 222 triliun kaki kubik (tcf), dan cadangan terbuktinya 46 tcf.

Agar gas itu bisa dikomersialkan maka membutuhkan teknologi pemisahan CO2. Dari sisi teknologi, Wiratmaja mengatakan, sudah ada yang bisa memisahkan CO2 dari gas. Selain itu, teknologi injeksi CO2 juga ada. “Tinggal skalanya. Kalau skalanya terlalu kecil nanti terlalu mahal, jika besar prospektif untuk dikembangkan,” ujar dia. 

Sedangkan Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, salah satu tantangan mengembangkan Blok East Natuna adalah teknologi. Sebab, teknologi untuk memisahkan karbondioksida itersebut mahal. Supaya bisa ekonomis, Pertamina juga berharap dukungan dari pemerintah. “Bisa kemudahan pajak, atau porsi bagi hasil,” ujar dia. (Baca: Perpanjangan Blok Natuna, di Antara Kepentingan Amerika dan Cina)

Saat ini, perusahaan pelat merah itu memiliki 35 persen hak kelola di Blok East Natuna. Porsi kepemilikannya sama dengan ExxonMobil, perusahaan asal Amerika Serikat, yaitu sebesar 35 persen. Sisanya dimiliki oleh Total E&P Indonesie dan PTT Thailand masing-masing 15 persen. Namun, hingga kini belum ada kontrak bagi hasil, hanya ada kesepakatan bersama.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...