Pemasukan OPEC Terendah dalam 10 Tahun

Maria Yuniar Ardhiati
24 Juni 2016, 09:44
minyak
Katadata
Kondisi ini menyebabkan negara-negara OPEC menderita defisit transaksi berjalan. Total defisit transaksi berjalan OPEC tahun lalu kurang dari US$ 100 miliar.

Padahal, pada tahun 2014, OPEC masih mencetak surplus US$ 238 miliar. Hanya ada empat negara anggota yang mencatatkan surplus tahun lalu, yaitu Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Iran. (Baca: Permintaan Naik, Saudi Aramco Kerek Harga Minyak di Pasar Asia)

Arab Saudi mencatatkan defisit transaksi berjalan terbesar di OPEC, yang mencapai US$ 41,3 miliar. Negara ini dulu banyak menjalankan program sosial untuk warganya, termasuk memberi subsidi untuk energi dan air. Impor juga banyak dilakukan.

Namun, pendapatan Saudi dari minyak mengalami penurunan 23 persen di tahun 2015. Akibatnya, pemerintah negara tersebut memangkas belanjanya dan mulai mencari sumber-sumber pemasukan lain. (Baca: Bahas Pembekuan Produksi OPEC, Indonesia Akan Bersikap Netral)

Arab Saudi sebagai pengekspor minyak dunia berencana melakukan diversifikasi perekonomian.

Negara ini ingin menginvestasikan di sektor pariwisata serta menggenjot kinerja swasta.

Selain itu, Arab Saudi telah menyatakan niatnya untuk menjual sebagian saham kepemilikan perusahaan minyak milik negara, Saudi Aramco, yang merupakan perusahaan minyak terbesar dunia. Negara tersebut juga segera menerapkan sejumlah pajak baru dan mencari sumber pendanaan lain.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...