Ini Dampak Positif Evaluasi Harga BBM Tiap Tiga Bulan

Safrezi Fitra
23 Februari 2016, 12:01
BBM Subsidi KATADATA | Arief Kamaludin
BBM Subsidi KATADATA | Arief Kamaludin
BBM Subsidi KATADATA | Arief Kamaludin

Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan beberapa alasan mengapa harga BBM tidak turun bulan ini, meski harga minyak dunia sudah turun. Selain karena kebijakan evaluasi tiga bulan, ada juga faktor penentu harga BBM, yakni nilai tukar rupiah dan efisiensi rantai pasokan.

Alasan lainnya, Sudirman khawatir penurunan harga BBM akan menjadi bumerang di kemudian hari. penurunan harga BBM tak pernah diikuti dengan penurunan harga bahan pokok. Sebaliknya, harga bahan pokok selalu naik ketika harga BBM naik. 

Jika pemerintah menurunkan harga BBM, kemudian menaikkan lagi saat harga minyak naik, maka harga bahan pokok akan naik berkali-kali. Dampaknya, masyarakat dengan daya beli rendah akan sangat tertekan.

Di sisi lain, Wiratmaka mengakui kebijakan evaluasi harga BBM setiap tiga bulan juga memiliki kelemahan. Ketika harga minyak dunia sedang rendah seperti sekarang, harga BBM belum bisa turun. Karena belum sampai tiga bulan sejak evaluasi harga terakhir, Januari lalu.

PT Pertamina juga harus menanggung kerugian hingga Rp 12 triliun sepanjang tahun lalu dari penjualan Premium. Premium sudah tidak disubsidi, tapi pemerintah masih mengatur harganya. Hal inilah yang membuat Pertamina mengalami kerugian tersebut.

Meski demikian, Wiratmaja mengatakan kerugian tersebut bukan karena menjual Premium. Karena Pertamina sudah mendapat untung dari margin penjualan Premium yang ditetapkan pemerintah. "Di formulanya (harga bbm) kan ada margin badan usaha, dan untung pertamina itu dari sana. Bukan di kekurangan kelebihan pertamina menjual BBM penugasan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...