Investor Jepang Batal Danai Pengembangan Kilang Balikpapan

Arnold Sirait
20 Januari 2016, 18:11
Kilang Minyak
KATADATA

Tahap kedua, Pertamina akan secara bertahap meningkatkan mutu kualitas produk hasil olahan kilang tersebut. Kebutuhan pendanaannya sekitar US$ 2,6 miliar. “Kualitas crude-nya (minyak mentah) di Euro dua dulu. Nanti secara paralel kilang Balikpapan akan terus ditingkatkan menjadi kualitas Euro empat yang diwajibkan negara pada tahun 2025 untuk menciptakan energi bersih,” ujar Dwi.

(Baca : Perpres Kilang Terbit, Pemerintah Janjikan Insentif dan Jaminan)

Selain di Balikpapan, Pertamina juga memiliki proyek pengembangan kilang (RDMP) lainnya seperti di Dumai, Cilacap dan Balongan. Untuk pengembangan tiga kilang tersebut, Pertamina menggandeng Saudi Aramco. Melalui pengembangan kilang tersebut akan meningkatkan kapasitas kilang dari 850 ribu barel menjadi sekitar 1,5 juta barel minyak per hari dalam lima tahun ke depan.

Selanjutnya, dapat mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Saat ini konsumsi BBM di Indonesia mencapai 1,6 juta barel per hari (bph). Sementara produksi kilang di Indonesia hanya 800.000 bph. 

(Baca : Impor BBM Bisa Teratasi Dengan Menghilangkan Pemburu Rente)

Dengan mengurangi impor tersebut diharapkan dapat menutup celah mafia minyak. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pernah menyatakan, selama ini rantai pasokan BBM dikuasai oleh jaringan mafia. Semakin banyak impor BBM untuk kebutuhan dalam negeri maka celah mafia bermain akan semakin besar. Makanya, selama ini upaya pemerintah membangun kilang minyak baru ataupun menambah kapasitas kilang yang ada selalu terhambat. "Kami akan batasi ruang geraknya (mafia). Karena sektor ini pelan-pelan kami bereskan dari cengkraman mereka," ujar dia. 

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...