Pemerintah Siapkan Badan Otoritas Kawasan Industri di Blok Masela

Arnold Sirait
7 Januari 2016, 19:10
0skk.jpg
KATADATA

Namun Khayam enggan menyebut apakah Pemerintah akan mengambil keputusan pembangunan kilang di darat (onshore) atau menggunakan fasilitas kilang pengolahan di laut (FLNG). Menurut dia, keputusan yang diambil harus memberikan penerimaan yang besar bagi negara, dan belanja modal yang dikeluarkan harus lebih sedikit. (Baca: Kajian Pengembangan Blok Masela Berdasarkan Enam Aspek)

SKK Migas sebenarnya sudah merekomendasikan pengembangan Blok Masela menggunakan skema FLNG. Menurut Amien Sunaryadi, skema FLNG lebih baik dibandingkan onshore. Jika menggunakan skema FLNG, biaya pembangunan kilang diprediksi hanya US$ 14,8 miliar atau  Rp 207,2 triliun dan biaya operasional per tahun US$ 304 juta atau Rp 4,25 triliun.

Sementara untuk skema pembangunan kilang di darat, biaya pembangunan diperkirakan menghabiskan US$ 19,3 miliar atau Rp 270,2 triliun. Adapun biaya operasionalnya membutuhkan dana US$ 356 juta atau Rp 4,98 triliun. Rekomendasi ini kemudian dibawa ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said pada 10 September 2015. Setelah mendapatkan rekomendasi tersebut, Sudirman akan memutuskan pada 10 Oktober 2015.

Namun keputusan tersebut ditentang oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli. Menurut dia, skema onshore memberikan efek berganda pada perekonomian dibandingkan skema FLNG. Untuk menyelesaikan polemik tersebut, Kementerian Energi kemudian menyewa konsultan independen Poten and Partner untuk mengkaji opsi terbaik.

Bekerja selama kurang lebih satu bulan, Poten akhirnya merekomendasikan FLNG. Ketika hasil tersebut dibawa dalam rapat terbatas di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa siang, 29 Desember 2015, beberapa menteri masih berbeda pendapat mengenai pengembangan blok yang memilki cadangan tersertifikasi sebesar 10,73 triliun kaki kubik (tcf). Untuk itu Presiden Joko Widodo berencana memanggil Inpex Corporation selaku kontraktor dari lapangan tersebut. Tujuannya untuk mendengar masukan secara langsung. (Baca: Menteri Masih Beda Pendapat, Jokowi Undang Kontraktor Blok Masela)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...