Memicu Kegaduhan, Pemerintah Tunda Pungutan Dana Energi

Arnold Sirait
4 Januari 2016, 20:22
BBM Subsidi
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

Namun, Direktur pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan, dana DKE ini lebih baik digunakan untuk kepentingan Pertamina. Yaitu sebagai bantalan apabila harga minyak dunia kembali naik. Dengan begitu, pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM.  

Bambang juga meminta agar dana tersebut tetap dikelola oleh Pertamina. Pemerintah bisa mengambil dana tersebut sewaktu-waktu dengan syarat mengganti kerugian Pertamina terlebih dahulu. “Saya minta dong kemarin (2015) kerugiannya diganti," ujar dia.

(Baca : Selama 2015, Pertamina Rugi Rp 6,3 Triliun dari Penjualan Premium)

Sekadar informasi, pada 23 Desember lalu, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan rencana penurunan harga BBM jenis Premium dan Solar per 5 Januari tahun ini. Dengan penurunan harga minyak dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) selama tiga bulan terakhir, harga Premium untuk wilayah luar Jawa, Madura, Bali (Jamali) diturunkan Rp 150 menjadi Rp 7.150 per liter dan harga Solar turun Rp 800 menjadi Rp 5.950 per liter. Namun, sebenarnya kebijakan tersebut sudah memasukkan komponen pungutan DKE yaitu untuk Premium sebesar Rp 200 per liter dan Solar Rp 300 per liter. 

(Baca : Kumpulkan Dana Energi, Penurunan Premium Cuma Rp 150)

Dengan keputusan penundaan pungutan dana energi tersebut maka penurunan harga BBM per Selasa besok (5/1) akan disesuaikan dengan harga keekonomiannya. Rinciannya sebagai berikut:

  • Solar turun dari Rp 6.700 per liter menjadi Rp 5.650 per liter
  • Kerosin tetap Rp 2.500 per liter
  • Premium non-Jamali turun dari Rp 7.300 per liter menjadi Rp 6.950 per liter
  • Premium Jamali turun dari Rp 7.400 per liter menjadi Rp 7.050 per liter.
  • Pertalite dari Rp 8.250 per liter menjadi Rp 7.900 per liter
  • Pertamax DKI, Jawa Barat turun dari Rp 8.650 menjadi Rp 8.500 per liter
  • Pertamax Jawa Tengah dan Yogyakarta turun dari Rp 8.750 jadi Rp 8.600 per liter
  • Pertamax Jawa Timur turun dari Rp 8.750 menjadi Rp 8.600 per liter
  • Pertamax Plus DKI Jakarta turun dari Rp 9.650 menjadi Rp 9.400 per liter
  • Pertamina Dex DKI Jakarta turun dari Rp 9.850 menjadi Rp 9.600 per liter
  • Solar non-subsidi turun dari Rp 8.300 menjadi Rp 8.050 per liter. 

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian, Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...