Pakai Sistem Baru, Kontrak Blok Mahakam dan Blok ONWJ Diteken

Yura Syahrul
29 Desember 2015, 20:43
Kementerian ESDM
Arief Kamaludin|KATADATA
Kementerian ESDM

Secara lebih detail, komposisi kepemilikan sahamnya adalah PHE ONWJ sebesar 73,5 persen, Energi Mega Persada 24 persen, dan Kufpec 2,5 persen. Sedangkan porsi penerimaan bagi hasil untuk pemerintah naik sekitar 1-1,5 persen dari kontrak yang lama. “Tapi saya lupa detailnya.”

Skema Blok Mahakam
Skema Blok Mahakam (Katadata)

Berbeda dengan kontrak Blok Mahakam, yang menurut Wiratmaja, merupakan perpanjangan kontrak baru. Pasalnya, pemerintah memberikan keistimewaan kepada Pertamina untuk mengelola 100 persen saham blok tersebut, yang selama 50 tahun hingga 2017 nanti dikelola oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Pemerintah masih memperbolehkan Total dan Inpex bermitra dengan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam dengan porsi kepemilikan maksimal 30 persen. “Jadi mereka membeli saham dari Pertamina secara business to business,” imbuhnya.

Selain itu, skema bagi hasil Blok Mahakam baru pertama kali digunakan di Indonesia. Yaitu, skema range dynamic split revenue contractor over cost (R/C) alias rasio bagi hasil bersifat dinamis karena tergantung oleh pendapatan dan biaya produksi blok tersebut. Semakin besar pendapatan dan semakin kecil biayanya maka porsi bagi hasil yang diterima negara bakal semakin tinggi.

Dengan kandungan gas yang lebih besar ketimbang minyak di Blok Mahakam,  pemerintah minimal mendapatkan porsi 65 persen dari hasil produksi gas jika rasio penerimaannya di bawah satu kali dari biaya produksi. Sisanya untuk kontraktor. Sementara bagi hasil terbesar yang bisa didapat pemerintah adalah 75 persen jika rasio penerimaannya di atas 1,6 kali dari biaya produksi.

Untuk minyak, pemerintah akan mendapatkanbagi hasil minimal sebesar 80 persen, sisanya untuk kontraktor. Sedangkan bagi hasil maksimal yang bisa didapat pemerintah dari produksi minyak Blok Mahakam sebesar 90 persen.

(Baca: Pertamina Cari Utang untuk Investasi di Blok Mahakam)

Selanjutnya, Pertamina sebagai operator baru Blok Mahakam sudah mempersiapkan rencana investasinya untuk mengembangkan blok tersebut. Total investasi untuk tiga tahun pertama sebesar US$ 75,3 juta. Rinciannya, pada tahun pertama kontrak US$ 1,3 juta, tahun kedua US$ 33,5 juta, dan tahun ketiga US$ 40,5 juta. Padahal, sebelumnya Pertamina pernah memperkirakan kebutuhan investasi Blok Mahakam sebesar US$ 2,5 miliar per tahun.

Adapun total investasi untuk Blok ONWJ lebih besar, yaitu US$ 301,3 juta selama tiga tahun pertama kontrak. Rinciannya, US$ 143,3 juta pada tahun pertama, US$ 79 juta pada tahun kedua, dan US$ 79 juta pada tahun ketiga.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...