Auditor Sulit Mengungkap Pembocor Rahasia Tender Minyak oleh Petral

Yura Syahrul
9 November 2015, 20:09
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto
Arief Kamaludin|KATADATA
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto

Selain soal kebocoran informasi dokumen tender, Dwi mengungkapkan hasil audit Petral menemukan dua hal penting. Pertama, kebijakan Pertamina Energy Service Pte Ltd. (PES), selaku anak usaha Petral, dalam proses impor minyak BBM dengan mengatur volume pengadaannya kepada perusahaan minyak nasional.

Kedua, pengaruh pihak eksternal yang menyebabkan keterbatasan persaingan. Hal itulah yang menyebabkan harga BBM tinggi. Selain itu, ditemukan bahwa Petral melakukan penunjukan pada satu penyedia jasa marine service dan inspector.

Namun, Dwi belum bisa menyebutkan pihak eksternal yang ikut campur dalam proses tender tersebut. Dalihnya, jika disebutkan maka dikhawatirkan bisa menimbulkan persepsi yang salah.

Laporan audit tersebut juga tidak menyebutkan potensi nilai kerugian negara akibat praktik-praktik penyimpangan di tubuh petral tersebut. Dwi pun membantah kabar temuan transaksi tidak jelas senilai US$ 18 miliar dalam hasil audit Petral. "Dalam laporan ini tidak disebutkan," imbuhnya.

Sebaliknya, menurut Dwi, pembubaran Petral menyebabkan Pertamina bisa menghemat hingga US$ 103 juta per September 2015. Angka tersebut setara dengan Rp 1,39 triliun.

Adapun terkait dengan transfer aset Petral kepada Pertamina, hingga saat ini masih belum rampung. Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan aset yang dimiliki Petral Group semula senilai US$ 2,3 miliar. Namun, setelah penyelesaian berbagai transaksi, nilainya secara alami menyusut menjadi tinggal US$ 483 juta. "Kebanyakan (asetnya utang-piutang. Sementara piutang Petral ke Pertamina sebesar US$ 1,406 miliar dan sisanya ke pihak ketiga," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...