Pemerintah Ubah Penetapan Harga BBM Menjadi Triwulanan

Yura Syahrul
30 September 2015, 12:33
BBM Subsidi
Arief Kamaludin|KATADATA

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi dan simulasi harga BBM berdasarkan periode satu bulan, tiga bulan dan enam bulan. Evaluasi tersebut menggunakan parameter harga MOPS (Mean of Plats Singapore) sebagai acuan harga internasional karena sebagian besar kebutuhan BBM Indonesia diimpor dari luar negeri. Parameter lainnya adalah kurs rupiah terhadap dolar AS, pajak dan biaya transportasi seluruh Indonesia.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, untuk periode per enam bulan maka harga Premium di  luar Jamali pada Oktober 2015 seharusnya Rp 8.300 per liter.  Sedangkan harga Solar sebesar Rp 6.750 per liter. Adapun untuk periode triwulan, harga Premium pada Oktober seharusnya Rp 7.900 per liter dan Solar menjadi Rp 6.250 per liter. Sementara itu untuk periode evaluasi satu bulan, harga Premium pada Oktober 2015 menjadi Rp 7.450 per liter dan harga Solar sebesar Rp 6.150 per liter.

Wiratmaja mengatakan, memang ada perbedaan antara MOPS yang dipakai sebagai acuan harga Premium dengan Solar. Jika  MOPS acuan harga Premium hanya turun 8 persen di dunia, sedangkan penurunan MOPS acuan harga Solar hampir 18 persen. "Ada anomali sedikit karena beberapa kilang di dunia mengalami turn around (penurunan) sehingga produksi MOPS untuk Mogas 92 masih agak tinggi harganya," katanya.

Berdasarkan hasil evaluasi itu, jika pemerintah memilih periodisasi triwulanan untuk menetapkan harga BBM bersubsidi, maka harga Premium bulan Oktober seharusnya Rp 7.900 dan harga solar Rp 6.250 per liter. Namun, pemerintah juga mempertimbangkan kestabilan perekonomian, ketenangan dunia bisnis, dan perencanaan masing-masing sektor usaha ke depan, sehingga memutuskan mempertahankan harga BBM. Jadi, selama tiga bulan ke depan atau hingga akhir tahun ini tidak ada perubahan harga BBM bersubsidi. "Ini dikomunikasikan dengan berbagai pihak terkait," kata Wiratmaja.

Meski begitu, menurut dia, peluang penurunan harga Premium dan Solar tetap ada jika memenuhi dua syarat. Yaitu, MOPS berada di level US$ 60 per barel dan nilai tukar rupiah sebesar 12.000 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...