Kwik: Terlalu Murah, Harga BBM Harus Dinaikkan

Image title
Oleh
21 Juni 2013, 11:11
Kwik Kian Gie
metrotvnews.com
Kwik Kian Gie

Pernyataan Kwik tersebut cukup mengejutkan lantaran selama ini kerap dianggap berseberangan dengan pemerintah terkait kebijakan BBM. Apalagi, pernyataan Kwik kerap digunakan oleh para kelompok anti kenaikan harga BBM untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah.

Perbedaan Kwik dan pemerintah, sejatinya lebih disebabkan oleh perbedaan cara pandang terkait masalah ?BBM bersubsidi.? Sejak 15 tahun lalu hingga sekarang, Kwik tetap berpandangan subsidi BBM tidak ada karena pendapatan pemerintah dari sektor migas dikurangi dengan pengeluaran untuk subsidi migas, hasilnya masih surplus. Sebaliknya, pemerintah dan kalangan ekonom berpandangan pemerintah telah memberikan subsidi terhadap BBM lantaran harga domestik jauh lebih murah dari internasional.

"Jadi, kalau saya jadi pemerintah atau menko perekonomian, saya akan bilang, hai rakyatku, memang benar ada surplus dari sektor minyak. Namun, harga premium Rp 4.500 itu sudah terlalu murah, itu harus dinaikkan, agar kita memiliki surplus lebih tinggi lagi untuk membiayai pembangunan lainnya," kata Kwik.

Menurut dia, dirinya tidak akan bilang seperti kelompok ekonom neoliberal yang menyebutkan bahwa dengan harga Rp 4.500, subsidi BBM akan jebol. Sebab, faktanya, pendapatan negara dari sektor migas bila dikurangi pengeluaran untuk migas, hasilnya masih surplus.

Pemerintah hari ini berniat mengumumkan kenaikan harga BBM. Premium akan dinaikkan dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter. Sedangkan, solar akan dinaikkan dari Rp 4.500 menjadi Rp 5.500 per liter.

Halaman:
Reporter: Heri Susanto
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...