Jurus Trump Pukul Tiongkok, Usut Misteri Pasien Pertama Corona Dunia

Ameidyo Daud Nasution
9 Mei 2020, 07:00
virus corona, pasien corona, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer
Seorang wanita berjalan di area komersial utama di Wuhan, Hubei, Tiongkok, Kamis (20/2/2020). Kota Wuhan adalah tempat munculnya virus corona Covid-19 yang menjangkiti hampir 4 juta penduduk dunia.

"Menurut penyelidikan epidemiologis awal, sebagian besar kasus bekerja atau pengunjung Pasar Huanan," demikian keterangan WHO tanggal 12 Januari lalu.

(Baca: Temuan Ilmuwan Tiongkok: Covid-19 Bermutasi jadi 33 Jenis)

Berbeda dengan WHO, sejumlah pakar menemukan kasus paling awal dilaporkan pada tanggal 1 Desember 2019. Hal ini terlihat dari penelitian berjudul Clinical features of patient infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan yang dikeluarkan oleh 29 dokter Tiongkok pada 24 Januari 2020 lalu.

Dalam penelitian ini tujuh ahli dari Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan juga terlibat. RS ini merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang paling awal menangani pasien Covid-19. Seperti WHO, mereka juga menemukan 41 pasien dengan gejala corona hingga 2 Januari 2020.

Para ahli juga menemukan bahwa pasien pertama yang terlapor tidak terkait Pasar Huanan, Wuhan. Dari hasil temuan mereka, kasus yang berkaitan dengan pasar tersebut baru tercatat mulai 10 Desember 2019. “Tidak ada hubungan epidemiologis yang ditemukan antara kasus pertama dan kasus selanjutnya,” tulis penelitian tersebut.

Meski demikian, pasien RS Jinyintan bisa jadi bukan yang pertama kali tercatat sebagai kasus infeksi Covid-19. Dari penelusuran South China Morning Post, seorang warga Hubei, 55 tahun menjadi pasien paling awal yang tercatat pada 17 November 2019.

Mereka juga menemukan bahwa sembilan kasus pertama yang dilaporkan November berusia 39-79 tahun. Meski demikian tak ada penjelasan lengkap apakah pasien tersebut merupakan warga Wuhan atau bukan. 

Penelusuran pasien paling pertama dirasakan penting untuk mengetahui asal virus serta mengembangkan vaksin yang paling mujarab. Ahli dari Pusat Infeksi dan Imunitas Columbia University Dr. Ian Lipkin mengatakan kerja sama dengan ahli kesehatan serta Kementerian Kesehatan Tiongkok untuk mengetahui semua ini.

“Saya ingin mencari tahu dari mana asal (corona) dan mencari obat untuk mengalahkannya,” kata Lipkin dikutip dari CBS News, Kamis (7/5).

Hewan atau Manusia

Penelusuran juga penting agar asal usul virus ini dapat dibongkar. Sebelumnya sudah banyak ahli menjelaskan bahwa penyakit ini memiliki karakter zoonosis alias datang dari hewan. Namun beberapa pihak juga membuka kemungkinan virus ini dikembangkan oleh manusia.

Trump mengatakan dirinya memiliki sejumlah bukti bahwa virus ini dikembangkan di Wuhan Institute of Virology atau Institut Virologi Wuhan. Meski demikian ia enggan membeberkan lebih detail apa dasar dari keyakinannya tersebut.

“Kami punya orang yang melihat sangat kuat. Ahli sains, intelijen, dan lain-lain. Saya pikir kami akan memiliki jawaban yang sangat bagus pada akhirnya,” kata Trump akhir April lalu dikutip dari The Guardian.

(Baca: Menlu AS Klaim Punya Bukti Signifikan Corona Berasal dari Lab Tiongkok)

Namun pendapat Trump ini langsung dimentahkan dr. Anthony Fauci. Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS ini mengatakan Covid-19 merupakan virus yang terus berevolusi sehingga sulit membayangkan pandemi ini bikinan manusia.

"Jika Anda melihat evolusi virus pada kelelawar dan apa yang ada di luar sana sekarang, (buktinya) sangat, sangat condong ke arah ini," kata Fauci hari Selasa (5/5) dikutip dari Al-Jazeera.

Sedangkan WHO akan mengirim tim ke Tiongkok untuk menyelidiki sumber pandemi sebenarnya. Apalagi hingga saat ini belum diketahui hewan yang jadi perantara virus ini meski kelelawar dan trenggiling menjadi terduga.

“Akan lebih fokus secara akademis dan melihat apa yang terjadi dengan hewan yang berbeda sehingga kami bisa melihat pendekatan baru,” kata Kepala Unit Penyakit Menular dan Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...