YLKI Tuding Industri Rokok Manfaatkan Pandemi untuk Iklan Terselubung

Image title
19 Mei 2020, 21:01
pandemi corona, industri rokok, ylki
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Ilustrasi bantuan sosial kepada warga yang ekonominya terdampak pandemi corona. YLKI menuding industri rokok memanfaatkan kondisi pandemi untuk mengiklankan produknya secara terselubung.

"Ironisnya pemerintah secara keseluruhan maupun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 belum menyentuh sama sekali soal keterhubungan antara dampak Covid-19 terhadap perokok. Mestinya ini menjadi salah satu yang disampaikan ke publik yaitu perokok punya kontribusi terpapar virus yang sangat besar," kata dia.

(Baca: Virus Corona Lebih Berbahaya Bagi Perokok, Ini Penjelasan Dokter)

Tak hanya itu, industri rokok juga dituding melakukan kampanye-kampanye terselubung melalui media hiburan online dengan memasang iklan secara masif. Di mana, pesan-pesan tersebut akan tersampaikan dalam skala besar bagi masyarakat yang tengah melakukan work from home.

"Industri rokok juga melakukan kampanye terselubung dengan memberikan iklan-iklan gratis pada media hiburan online bagi keluarga yang bosan di tengah pelaksaanan WFH," kata dia.

Adapun berdasarkan laporan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) yang dirilis pada 2019, berjudul The Tobacco Control Atlas, Asean Region, Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asean, yakni 65,19 juta orang. Angka tersebut setara 34% dari total penduduk Indonesia pada 2016.

Sekitar 79,8% dari perokok membeli rokoknya di kios, warung, atau minimarket. Adapun 17,6% membeli rokok dari supermarket. Di Indonesia terdapat 2,5 juta gerai yang menjadi pengecer rokok. Angka ini belum memperhitungkan kios penjual rokok di pinggir-pinggir jalan.

(Baca: Konsumsi Rokok Masyarakat Dinilai Masih Tinggi Meski Ada Pandemi)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...