Harga Minyak Stabil di Tengah Memuncaknya Ketegangan AS-Tiongkok
Sementara itu Genscape melaporkan pada Senin (1/6) bahwa cadangan minyak di Cushing, Oklahoma, turun menjadi 54,3 juta barel dalam seminggu yang berakhir 29 Mei 2020. Sedangkan Bank of America mengatakan bahwa penutupan fasilitas produksi minyak di Amerika Utara telah memuncak pada bulan Mei.
"Harga minyak telah menguat ke tingkat di mana penutupan-masuk tidak lagi masuk akal dan harus benar-benar mendorong produsen untuk segera mengembalikan produksi," menurut laporan BofA Global Research.
(Baca: Pertamina Tak Turunkan Harga BBM karena Harga Minyak Dunia Fluktuatif)
Namun, investor menjadi lebih berhati-hati, setelah Tiongkok memperingatkan pembalasan atas langkah AS di Hong Kong. Tiongkok telah meminta perusahaan pelat merahnya untuk menghentikan impor kedelai dan babi dari AS setelah Washington mengatakan akan mencabut perlakuan khusus bagi Hong Kong.
Ini artinya Hong Kong akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan Tiongkok terkait tarif perdagangan internasional, dan dicabutknnya sejumlah keistimewaan lainnya.
Kekhawatiran ekonomi dan pertanyaan tentang pemulihan permintaan bahan bakar juga menekan masa depan minyak. Data manufaktur pada hari Senin menunjukkan bahwa pabrik-pabrik di Asia dan Eropa sedang berjuang karena kebijakan lockdown yang diberlakukan pemerintah mengurangi permintaan.
(Baca: Tensi AS-Tiongkok Meningkat, Harga Minyak Jatuh Ke Level US$ 31)