Realisasi Investasi Panas Bumi Hingga Kuartal I 2020 Hanya 15,52%
(Baca: Demi Tarik Investasi, Kementerian ESDM Kebut Aturan Tarif Panas Bumi)
Padahal Ida menyebut potensi energi panas bumi di Indonesia mencapai 23,9 Giga Watt (GW). Namun baru dimanfaatkan sebesar 8% atau baru terpasang 2.130,7 Megawatt (MW). Kapasitas tersebut setara dengan pemakaian Bahan Bakar Minyak atau BBM sebesar 32 ribu BOEPD atau 92 ribu BOEPD minyak mentah.
Realisasi produksi uap dari sektor panas bumi hingga kuartal I juga baru mencapai 28,2 juta ton dari target 112,51 juta ton. Sedangkan produksi listrik hingga kuartal I mencapai 3,916 GWh atau 24,46% dari target tahun ini sebesar 16.005 Gwh.
Menurut Ida, pengembangan di sektor panas bumi sebetulnya berperan penting dalam pembangunan infrastruktur di daerah serta ekonomi wilayah. Pasalnya, negara juga akan mendapatkan pemasukan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP.
"Target PNBP 2020 Rp 1,4 triliun dan terealisasi Rp 0,261 triliun. Hampir semua PNBP ke daerah 80% dan 20% pusat," kata Ida.