Sri Mulyani: Insentif Tenaga Kesehatan Belum Semua Cair karena Data

Image title
27 Juni 2020, 21:08
anggaran kesehatan, insentif tenaga medis, covid-19, pandemi corona
ANTARA FOTO/FB Anggoro/nz
Ilustrasi. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut belum seluruh tenaga kerja medis mendapat insentif penanganan Covid-19 lantaran proses verifikasi masih berlangsung.

Kementerian Keuangan telah menambah alokasi bantuan operasional kesehatan sebesar Rp 3,77 triliun. Dengan demikian, total terdapat anggaran Rp13,40 triliun yang diperuntukkan khusus untuk insentif tenaga medis dalam menangani pandemi virus corona.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan menyebutkan belum mengantongi data tenaga medis daerah yang diperlukan untuk pencairan insentif penanganan Covid-19 secara lengkap, terutama di daerah.  “Saat ini memang belum ada pencairan sedikit pun karena sampai pemerintah masih menunggu data yang masuk dari daerah,” kata Direktur Dana Transfer Khusus DJPK Kementerian Keuangan Putut Satyaka, pada akhir Mei lalu.

(Baca: Kemenkeu Mengaku Insentif Tenaga Medis Corona di Daerah Belum Cair)

Padahal, menurut dia, data tersebut dibutuhkan agar pencairan insentif diterima oleh tenaga medis yang bertugas. Adapun tenaga medis yang mendapatkan insentif adalah mereka yang terlibat langsung atau sebagai pendukung dalam penanganan Covid-19. Insentif disesuaikan dengan golongan, keahlian, dan zonasi.

Meski pihaknya belum mengantongi data tenaga medis yang terlibat dalam penanganan Covid-19, Putut menambahkan sudah ada beberapa data masuk di Kementerian Kesehatan dan sedang dilakukan verifikasi. “Sehingga jika verifikasi sudah selesai, tentunya akan segera bisa kami salurkan kepada pemda,” katanya.

Pasien positif Covid-19 bertambah 1.385 orang per 27 Juni 2020. Total Kasus mencapai 52.812 dengan 21.909 pasien dinyatakan sembuh dan 2.720 orang meninggal dunia, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...