Pusat Ekonomi Digital Akan Dibangun di Batam dengan Luas 166,45 Ha

Rizky Alika
10 Juli 2020, 18:51
Ilustrasi, Pulau Batam. Pemerintah sepakat membangun dua kawasan ekonomi khusus (KEK) di batam, untuk pusat ekonomi digital dan industri penunjang penerbangan.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ilustrasi, Pulau Batam. Pemerintah sepakat membangun dua kawasan ekonomi khusus (KEK) di batam, untuk pusat ekonomi digital dan industri penunjang penerbangan.

Sidang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menyetujui pembentukan dua KEK baru, yaitu pusat ekonomi digital, dan sektor penunjang industri penerbangan. Dua KEK tersebut adalah, KEK Nongsa Digital Park, dan KEK MRO Batam Aero Technic.

KEK Nongsa Digital Park dan KEK MRO Batam Aero Technic hari ini kami setujui untuk ditetapkan sebagai KEK, karena telah memenuhi syarat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Dewan Nasional KEK, dalam siaran pers, Jumat (10/7).

Selanjutnya, Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan kepada Presiden Joko Widodo, untuk ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP). Setelah ditetapkan, dua KEK tersebut diberikan waktu paling lama tiga tahun sampai siap beroperasi, dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya.

Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menjelaskan, KEK Nongsa Digital Park memiliki luas lahan 166,45 hektare (Ha) dengan total investasi Rp 16 triliun. Secvara perinci, investasi untuk pembangunan sebesar Rp 1,09 triliun, dan investasi tenant Rp 14,90 triliun. Diharapkan, total tenaga kerja yang akan terserap sebanyak 16.500 orang.

KEK Nongsa Digital Park dinilai siap, karena lahan telah dikuasai dan peruntukannnya telah sesuai dengan Perpres No. 87 Tahun 2011. Selain itu, sudah ada investor yang masuk, yakni PT Kinema untuk IT Apple Academy, dan calon investor pusat data PT Nexus, D-Town Commercial Center.

Di sisi lain, infrastruktur kawasan telah terbangun di lahan tahap pertama seluas 91,11 Ha, yaitu yaitu marina, resort, studio film, IT office, dan lapangan golf.

(Baca: Terkendala Aturan, Penetapan Pusat Ekonomi Digital di Batam Tertunda)

KEK Nongsa Digital Park diharapkan menjadi entry point untuk perusahaan IT internasional serta menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura dan mancanegara. Kemudian, KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp 20-30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional.

KEK Nongsa Digital Park juga diharapkan memaksimalkan koneksi internet internasional, dengan tujuh kabel fiber optic bawah laut berjarak 2-3 km dari KEK tersebut. Koneksi internet yang ditunjang tujuh kabel fiber optic ini, dapat dimaksimalkan untuk pengembangan data center, dan industri animasi.

Sementara, KEK MRO Batam Aero Technic memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama maintenance, repair, and overhaul (MRO) industri penerbangan. Nilai investasi KEK tersebut mencapai Rp 6,2 triliun, dengan serapan tenaga kerja 9.976 orang hingga 2030.

Kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65-70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun.

Dalam jangka menengah, Batam Aero Technic diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik, yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat, dan perkiraan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2025.

(Baca: Tak Capai Target Investasi, Status Kawasan Ekonomi Khusus Akan Dicabut)

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...