IDI Sebut Tes dan Pelacakan Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Rendah

Image title
16 Agustus 2020, 19:37
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, dih
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo.

Selain itu, IDI juga mendorong agar digitalisasi layanan kesehatan dapat diregulasi dengan baik oleh pemerintah. “Jadi platform seperti Halodoc bisa kita monitor bahwa yang memberikan informasi memang betul ahlinya,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris, mengatakan BPJS ikut berperan memerangi covid-19 dengan mengampanyekan displin protokol kesehatan.

Selama pandemi corona, menurut Fahmi, BPJS Kesehatan juga mempercepat verifikasi penagihan Rumah Sakit. “Karena ini harus cepat RS butuh beli APD (Alat Pelindung Diri) dan kebutuhan lainnya menghadapi Covid-19,” katanya.

Hingga hari ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 139.545. Jumlah itu bertambah 2.081 kasus dibanding Sabtu (15/8) kemarin.

Dari keseluruhan pasien positif Covid-19, 93.103 pasien telah dinyatakan sembuh. Sedangkan 6.150 korban meninggal dunia.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...