Protokol Wisata saat Covid-19 Akan Dirilis, Atur Hotel dan Restoran

Rizky Alika
25 September 2020, 16:01
Sejumlah peserta berbaris di depan peralatan sarana kebersihan pada pencanangan Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) di Kota Pekanbaru, Riau, Sellasa (4/8/2020). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan Gerakan BISA berupa program pa
ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.
Sejumlah peserta berbaris di depan peralatan sarana kebersihan pada pencanangan Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) di Kota Pekanbaru, Riau, Sellasa (4/8/2020). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan Gerakan BISA berupa program padat karya untuk membantu ratusan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak wabah COVID-19, yang dipusatkan di lima destinasi wisata di Provinsi Riau.

Penegakan disiplin ini, lanjut dia, akan terus dipertahankan beberapa bulan ke depan, supaya zona merah menjadi kuning dan hijau.

Selain itu, pendekatan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara klaster juga mulai menghasilkan kemajuan. Oleh karenanya, isolasi akan dilaksanakan berdasarkan sumber penularan tanpa mengorbankan tempat lain.

“Kita belajar bahwa pendekatan one size fit all tidak tepat, karena memang setiap lokasi, klaster memang beda," ujarnya.

Di sisi lain, tingkat penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mendekati 40% hingga pekan ini. Anggaran yang tingkat penyalurannya rendah akan segera direalokasi ke program lain yang tingkat penyerapannya sudah lancar.

Airlangga pun optimistis anggaran PEN sebesar Rp 695 triliun akan dapat terserap hingga 100% pada akhir tahun. 

Terpisah, Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Raden Pardede sempat mengatakan, kesehatan menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Tanpa itu, upaya pemulihan ekonomi tak akan berjalan maksimal.

"Rasa aman dan rasa kepercayaan muncul, belanja ada, baru pemulihan ekonomi terjadi," kata Raden, Rabu (23/8).

Menurutnya, kepercayaan masyarakat untuk berpergian hingga berbelanja akan timbul bila kondisi kesehatan terjaga. Tanpa kesehatan, masyarakat, terutama kelompok menengah atas akan mengurangi konsumsi. Mereka akan cenderung menyimpan uangnya di bank.

Oleh karenanya, kepercayaan masyarakat belum pulih sepenuhnya selama masih ada persoalan pandemi. Ia juga mengakui bahwa upaya penanganan Covid-19 belum menunjukkan titik terang.

Di sisi lain, Raden menyatakan bahwa aspek ekonomi tidak bisa ditinggalkan. Oleh karena itu, pemerintah telah mengalokasikan anggaran PEN pada 2020 dan 2021. Anggaran ini terutama ditujukan sebagai jaring pengaman bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...