Para Menteri Berbagi Peran Kunci Mengatasi Pandemi & Pemulihan Ekonomi

Ameidyo Daud Nasution
30 September 2020, 09:48
virus corona, kabinet, menteri
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/Pool/wsj.
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).

Airlangga merupakan Ketua Komite PC - PEN yang menjadi pucuk pimpinan penanganan dampak Covid-19 dan pemulihan ekonomi. “Kalau Menkeu karena mengurus anggaran penanganan Covid-19,” kata Trubus.

Potensi Tak Efektif

Namun Trubus mengatakan banyaknya sosok berpengaruh berpotensi membuat penanganan corona tak efektif. Apalagi sejumlah menteri dianggap tak memiliki kapasitas terutama dalam bidang kesehatan publik.

Dia mengatakan sosok kunci penanganan Covid-19 seharusnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Tito. Terawan bisa mengurus pembenahan dari sisi kesehatan, sedangkan Tito akan berkoordinasi dengan pemda karena daerah merupakan garda terdepan pemutusan rantai penularan.

“Garis komandonya seharusnya seperti itu, bisa sampai ke Dinas Kesehatan daerah,” kata Trubus. Meski demikian, ia menganggap kinerja Terawan dalam menangani pandemi tak efektif sehingga harus ditutup menteri lain.

Hal serupa juga diungkapkan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra. Menurut Hermawan, Satgas Penanganan Covid-19 yang dipimpin Doni Monardo juga harus  berkoordinasi dulu dengan Komite.

"Karena bukan lagi Gugus Tugas, fungsinya beralih jadi Satuan Tugas saja. Tentu pimpinannya bukan lagi (Ketua BNPB) Doni Monardo, melainkan Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto)," kata Hermawan beberapa bulan lalu.

Untuk mengatasi keruwetan, Trubus menyarankan tongkat komando penanganan Covid-19 langsung berada di tangan Jokowi. Pendapat yang sama pernah disampaikan oleh pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.

Pandu menilai pembentukan Satgas Covid-19 justru menambah panjang birokrasi penanganan wabah dan menambah hambatan kinerja tim medis. Sedangkan penanganannya selama ini sangat mengandalkan tim medis baik dari Dinas Kesehatan kota maupun provinsi dan Kementerian Kesehatan.

"Kalau dipimpin langsung oleh Presiden bisa memanggil Menteri Kesehatan jika kerjanya tidak beres, kalau satgas atau komite tidak bisa," kata Pandu bulan lalu.

Sedangkan Jodi mengatakan koordinasi antara Luhut dan Terawan masih berjalan dengan baik hingga saat ini. Dia menjelaskan bahwa situasi pagebluk harus ditangani dengan kerja sama banyak pejabat. “Pak Menko hubungannya sangat erat dengan anggota lain. Komunikasi juga lancar,” kata Jodi.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...